Jakarta, (pawartajatim.com) – Dinamisnya Partai Moncong Putih. Menyikapi fenomena politik yang berkembang diinternal PDI Perjuangan/PDIP, DPP PDIP mengeluarkan sikap resmi politik yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.

PDI Perjuangan menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tradisi Demokrasi Pancasila yang mengakar pada budaya bangsa. “Demokrasi di Indonesia bukan demokrasi elektoral-individual,” kata Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto kepada pawartajatim.com, Jumat (15/10).

Demokrasi Indonesia mengacu pada budaya bangsa yang mengedepankan gotong rotong, musyawarah, dan kepemimpinan yang didukung oleh spirit kolektivitas gotong royong,  bukan individual.

PDI Perjuangan sendiri telah membangun demokrasi yang semakin matang, agar lahir pemimpin bangsa yang hebat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pemimpin politik dari tingkat pusat hingga daerah yang disiapkan melalui mekanisme kaderisasi kepemimpinan Partai.

Sosok seperti Presiden Jokowi,  Prananda Prabowo, Mbak Puan Maharani, Olly Dondokambey, Ganjar Pranowo, Wayan Koster, Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Abdullah Azwar Anas, Mardani, Sultan Riska dan lain lain, lahir dari mekanisme kaderisasi Partai.

“PDI Perjuangan terus melakukan konsolidasi dan kaderisasi Partai. Itu semua perlu kerja sistemik melalui bangunan organisasi kepartaian” jelas pria berkacamata ini. Jadi terkait dengan capres dan cawapres, Partai memiliki banyak kader yang mumpuni yang telah dipersiapkan Partai. Keputusan terhadap siapa capres dan cawapres PDI Perjuangan, Kongres V Partai telah memberikan mandat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

“Pengumuman akan dilakukan pada momentum yang tepat. Semua memerlukan pertimbangan yang matang, bukan asal deklarasi,” tambah  pria yang selalu tersenyum ramah ini. Itulah tata cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih.

Saat ini PDI Perjuangan melihat ada sekelompok kepentingan yang tidak mau bekerja keras melakukan kaderisasi secara sistemik lalu memgambil jalan pintas dengan mencalonkan tertentu dengan berbagai subyektivitas kepentingan.

PDIP terus mencermati dinamika politik yang berkembang. Seluruh kader dan anggota Partai terus memegang disiplin dan lebih memilih membantu rakyat di dalam seluruh program recovery atas dampak pandemi. (nn)