Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak/BBM membuat jajaran Polresta Banyuwangi siaga. Begitu diumumkan naik, polisi langsung disiagakan menjaga aktivitas SPBU. Targetnya, menghindari praktik spekulan.
Penjagaan ini melibatkan jajaran Polsek yang memiliki SPBU di wilayah masing-masing. Setiap SPBU di tempatkan 4-5 personel. “Penjagaan ini untuk memantau situasi pasca naiknya harga BBM. Jangan sampai ada praktik spekulan,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa, Sabtu (3/9).
Sejatinya, pengamanan SPBU ini mulai digelar sejak 1 September lalu. Hal ini menyusul rencana kenaikan harga BBM. “Kami sifatnya memantau situasi, sekaligus pengamanan SPBU,” jelasnya. Pasca harga naik, menurut Kapolresta, belum ada laporan antrean di masing-masing SPBU.
Stok dari Pertamina juga aman. “Meski aman, kami akan tetap siaga,” tutupnya. Naiknya harga BBM paling terasa pada jenis pertalite. BBM jenis ini naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan, Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. Lalu, biosolar naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. (udi)