
Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Bankir alias pegawai bank identik dengan sarjana. Namun, hal itu tak berlaku bagi Dyla Sofi. Bermodal ijazah SMA, wanita muda asal Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi ini bisa sukses menjadi bankir. Lima tahun terakhir dia meniti karir di BTPN Syariah Banyuwangi.
Posisinya lumayan bergengsi. Bertugas sebagai Communitas Officer (CO) atau petugas lapangan. Di tangannya, ibu-ibu nasabah BTPS Syariah banyak yang sukses. Ada yang semula hanya ibu rumah tangga, kini bisa membuka butik.
“Saya bersyukur melihat nasabah berjuang dari nol tumbuh dan sukses seperti sekarang. Bagi saya, hal itu sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai. Saya menjadi bankir yang memberdayakan masyarakat inklusi untuk mewujudkan mimpi-mimpi nasabah,” ungkap Dyla disela media visit, Kamis (19/6/2025).
Tak pernah terbesit bagi Dyla akan menjadi bankir. Maklum, dia hanya lulusan SMA. Dia bergabung dengan BTPN Syariah sejak tahun 2020. Dikenalkan temannya. Sempat taky akin, Dyla akhirnya lolos menjadi bankir.
Tugasnya berkeliling, menjadi motivator sekaligus role model kelompok ibu-ibu yang ingin maju. Ketika bertugas, Dyla membangun empat karakter unggul nasabah. Yaitu, berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu (BDKS).
Tak kurang dari 40 sentra didampingi. Setiap sentra minimal terdiri dari 10-20 nasabah. Saat ke lapangan, Dyla mendampingi ibu-ibu nasabah melalui kumpulan atau pertemuan rutin sentra (PRS). Pertemuan setiap dua minggu sekali.
“Awalnya sempat ragu, bahkan pingin mundur. Namun, orang tua yang menyemangati hingga seperti sekarang,” kisahnya. Berkat kegigihannya, Dyla sukses menjadi bankir. Dari penghasilannya, wanita cantik ini bisa masuk kuliah hingga lulus.
Bahkan, mampu membantu orang tua dengan memberi saku adik-adiknya yang SD dan SMP. Sukses Dyla menjadi kebanggan orang tuanya, pasangan Sulastri dan Heri Bahtiar. Sejak menjadi bankir di BTPS Syariah, Dyla tak hanya mandiri ekonomi. Dia juga lebih dewasa.
Merekrut bankir yang tamatan SMA menjadi unggulan BTPS Syariah. Bank ini yang satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. Dan, memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat.
Lalu, akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti. Saat ini, BTPN Syariah tetap membuka kesempatan bagi putri daerah Banyuwangi menjadi karyawan bank.
Keuntungannya paket komplet dan berbagai manfaat. Mulai dari tempat tinggal, transportasi, dan manfaat bonus lainnya. Jumlah petugas lapangan BTPN Syariah Banyuwangi mencapai 118 orang.
Mereka melayani lebih dari 32.000 nasabah. Seluruhnya adalah ibu-ibu. Total pembiayaan yang tersalurkan lebih dari Rp105 miliar per kuartal I 2025. “Syarat bergabung juga mudah. Wanita usia 18-33 tahun, bisa naik motor manual dan memiliki sim C. Lulusan SMA bisa masuk,” tegas Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin. (udi)