Sejumlah mahasiswa dari ITS dan Universitas Kristen Petra saat mengikuti education day di GIIAS Surabaya 2025. (foto/onny)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Pameran otomotif GIIAS Surabaya 2025 yang berlangsung 27–31 Agustus di Grand City Convex, Surabaya, bukan cuma jadi ajang pamer kendaraan dan teknologi. Tetapi tahun ini, GIIAS juga mengajak generasi muda ikut terlibat lewat program Education Day yang digelar dua hari, Kamis (28/8) dan Jumat (29/8).

Project Director GIIAS, Abiyoso Wietono, mengatakan kalau Education Day adalah wujud nyata komitmen GIIAS terhadap dunia pendidikan dan pengembangan SDM, khususnya anak muda. “Education Day adalah bentuk kontribusi kami untuk generasi muda.

‘’Lewat interaksi langsung dengan industri, kami ingin para pelajar memahami tantangan, peluang, dan transformasi yang sedang terjadi di sektor otomotif. GIIAS Surabaya 2025 menjadi ruang belajar terbuka, di mana mahasiswa bisa melihat, mendengar, dan merasakan langsung teknologi otomotif terkini,” kata Abiyoso Wietono.

Tahun ini, ada 150 mahasiswa dari dua kampus ternama di Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Kristen Petra yang ikut serta. Tujuannya, memberi pengalaman belajar langsung di tengah pesatnya perkembangan industri otomotif global, sekaligus mempererat hubungan antara dunia pendidikan dan dunia industri.

Kegiatan dibuka dengan tur pameran. Para mahasiswa diajak keliling area pameran, melihat langsung ragam kendaraan dari 30 merek otomotif global. Mulai dari mobil berbahan bakar bensin, hybrid, sampai mobil listrik berteknologi tinggi yang menggambarkan masa depan mobilitas.

Bukan cuma melihat, para peserta juga ikut diskusi interaktif di booth peserta pameran. Di sini, mereka bisa ngobrol langsung dengan para profesional industri otomotif. Mulai tanya soal teknologi, riset, strategi pengembangan produk, sampai arah inovasi masa depan.

Dengan begitu, wawasan yang mereka dapat bukan hanya teori, tapi juga pengetahuan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Suasana Education Day sendiri terasa hidup.

Para mahasiswa tampak antusias memotret kendaraan futuristis, mencoba fitur-fitur canggih, hingga mencatat penjelasan yang disampaikan narasumber. Bahkan beberapa dari mereka memanfaatkan kesempatan untuk membangun jaringan, bertukar kontak, dan berdiskusi lebih dalam tentang peluang karier di industri otomotif.

Semua itu membuat Education Day bukan hanya jadi agenda belajar, tetapi juga momen berharga untuk membuka pintu masa depan.  (onny)