
Banyuwangi,(pawartajatim.com)– Penanganan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi tak hanya menjadi tanggungjawab pemkab. Namun, semua lapisan masyarakat. Melalui gerakan berbagi, Pemkab Banyuwangi mengajak seluruh warga menangani kemiskinan. Gerakan ini menyasar sedikitnya 18.000 warga pra sejahtera.
Gerakan ini melibatkan jajaran TNI, Polri, dan lembaga lain. Termasuk BUMN, BUMD dan kalangan organisasi profesi, serta pengusaha di Banyuwangi. “Dengan gotong royong, kami meyakini penanganan kemiskinan di Banyuwangi akan lebih cepat,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (24/1/2025).
Kemiskinan di Banyuwangi tercatat paling rendah sepanjang sejarah. Berdasarkan data BPS per 2024, kemiskinan di Banyuwangi sebesar 6,54 persen. “Meski rendah, bukan berarti kita berpuas. Kita harus menekan ini secara serius dan sistematis,” jelasnya.
Gerakan Banyuwangi Berbagi menjadi salah satu instrumen mengatasi penanganan tersebut. Data yang digunakan juga valid. Berbasis nama dan alamat (by name by addres).
Banyuwangi Berbagi tersebut akan melibatkan ribuan pihak. Sasarannya sekitar 18.000 warga pra sejahtera. Mereka akan berbagi sembako sesuai zona masing-masing. “ Program ini dirancang untuk tiga bulan ke depan,” tutup Ipuk. (udi)