
Banyuwangi,(pawartajatim.com)– Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Posyandu Kreatif, Senin (12/8/2024). Kegiatan ini untuk memacu inovasi pelayanan publik sektor kesehatan. Beragam layanan kreatif kader posyandu dipamerkan dalam even ini.
Sekitar 1000 kader posyandu ikut unjuk gigi. Mereka datang dari berbagai wilayah di Banyuwangi. Festival digelar dua hari, Senin (12/8/2024) dan Selasa (13/8/2024) di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan.
Festival ini bukan kali pertama digelar. Namun, rutin tahunan. Namun, ada saja inovasi terbaru yang digagas para kader posyandu. Dipamerkan juga posyandu siklus hidup (mulai remaja, hamil hingga melahirkan), kuliner sehat, dan lainnya. Ada juga beragam lomba yang sarat edukasi.
“Ini adalah ajang “kopi darat” para kader-kader kesehatan di Banyuwangi. Harapannya bisa saling sharing inovasi dan permasalahan. Serta, solusi pelayanan kesehatan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani disela membuka Festival Posyandu Kreatif.
Tujuan lainnya, kegiatan ini bisa merangsang kreativitas para kader. Sebab, digelar beragam lomba kreatif. Selama ini, posyandu di Banyuwangi telah melakukan Integrasi Layanan Primer (ILP). Yaitu, mencakup seluruh siklus kehidupan. Mulai ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, anak pra sekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa hingga lansia. “Jadi posyandu di Banyuwangi melakukan pelayanan lengkap, mulai dari bayi lahir hingga lansia,” jelasnya.
Harapannya, dengan layanan lengkap dan berkesinambungan, bisa mendorong masyarakat memprioritaskan upaya preventif, daripada menjalani proses kuratif (perawatan). Layanan posyandu ILP dimulai dari Posyandu, puskesmas pembantu (pustu), sampai puskesmas. Ipuk berharap layanan yang terintegrasi dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu dan anak.
Inovasi layanan posyandu di Banyuwangi cukup beragam. Seperti, inovasi Posyandu Kenari, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Mereka binaan Puskesmas Tapanrejo. Para kader membuat inovasi Bentor Sehatku. Inovasi ini meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kelompok lansia. Menggunakan kendaraan becak motor (bentor), warga lansia diangkut ke posyandu. Layanan ini difokuskan bagi lansia yang kesulitan akses ke posyandu. (udi)