Surabaya, (pawartajatim.com) – Puluhan warga Kalilom Lor Indah Seruni II, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, diduga mengalami keracunan massal usai menyantap berbagai menu olahan daging kurban. Seluruh korban keracunan sudah dibawa ke beberapa puskesmas dan pelayanan Kesehatan. Beberapa di antaranya dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.
Satu dari 71 warga Kalilom Lor Indah Seruni II, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran ini terpaksa dirujuk dari Puskesmas Tanah Kali Kedinding ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soewandhie Surabaya menggunakan ambulans milik Pemerintah Kota Surabaya.
Salah satu keluarga korban keracunan massal, Sami’is, mengatakan ada sekitar 60 hingga 70-an warga kampung Kalilom Lor Indah Seruni II Surabaya, yang didominasi dewasa yang menjadi korban keracunan massal, setelah menyantap berbagai menu olahan daging kurban pada acara pesta rakyat yang digelar pada Jumat (30/6).
Menurut Sami’is, setiap tahun warga setempat memiliki tradisi makan bersama saat Hari Raya Iduladha. Ada empat menu yang awalnya diolah untuk disantap warga satu kampung tersebut. Yakni, sate, gulai, krengsengan, dan kikil.

“Tapi, hanya kikil yang belum sempat dimasak warga, sebelum akhirnya puluhan warga mengalami keracunan massal,” kata Sami’is, saat ditemui di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya, Sabtu (1/7).
Dari pihak keluarga Sami’is yang menjadi korban keracunan massal ada dua orang. Yakni, istri dan anak laki-lakinya yang berusia 14 tahun, dan saat ini masih dirawat di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya.
“Menurut pengakuan istri dan anak saya, mereka tiba-tiba mengeluhkan pusing dan mual setelah jeda beberapa jam mengonsumsi olahan daging kurban saat pesta rakyat tersebut,” jelasnya. Sementara, Beni Wahyudi, salah satu korban keracunan massal lainnya, mengaku ia bersama anaknya hadir saat acara makan-makan tersebut.
Beni mengakui hanya menyantap empat tusuk sate. Namun, tak lama kemudian, dia merasa pusing dan memilih pulang untuk istirahat. “Karena kondisi saya semakin parah, akhirnya saya memilih memeriksakan kesehatan saya di Puskesmas,” ungkap Beni.
Selain di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya, korban keracunan massal lainnya dirujuk menyebar ke RSUD Dokter Soewandhie Surabaya, Rumah Sakit Unair Surabaya, Puskesmas Bulak Banteng Surabaya, dan Puskesmas Sidotopo Wetan Surabaya.
Sebagian menjalani rawat inap, sebagian lainnya ada yang sudah diizinkan rawat jalan. (red)