Ganggu Aktivitas Nelayan, Proyek Tambak di Banyuwangi Diprotes Warga

Proyek tambak di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi yang diprotes warga. (Foto/ist)
Proyek tambak di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi yang diprotes warga. (Foto/ist)

Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Warga nelayan di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi resah. Penyebabnya, muncul proyek pembuatan tambak di dusun setempat. Proyek ini berpotensi menganggu aktivitas warga yang akan melaut.

Tak sekadar membuat tambak, proyek ini menutup akses ke laut dengan tembok. Selama ini, jalur itu dipakai warga yang akan turun melaut di Selat Bali.

Warga juga menyayangkan proyek itu belum melalui proses sosialisasi. “ Tiba-tiba sawah ditembok dan lahannya dibuat petak-petak kolam. Kami pernah mengajukan mediasi dan surat resmi, tapi belum ada respon,” kata Admawiyanto, salah satu warga, Kamis (9/1/2025).

Warga khawatir, jika proyek ini rampung, warga akan kesulitan jalan untuk melaut. Padahal, 70 persen warga setempat menggantungkan hidup sebagai nelayan. “ Kami mohon proyek ini dihentikan. Sebab, akan menganggu aktivitas warga yang bekerja sebagai nelayan,” pintanya.

Tinggal di dekat pantai, warga menggantungkan hidup sebagai nelayan pancing untuk menyambung hidup. Ada juga yang mengelola terumbu karang. Pendapatannya juga tak banyak. Rata-rata, Rp1 juta hingga Rp3 juta per bulan. “ Kami masih menunggu tanggapan pihak terkait. Harapannya, aspirasi warga bisa didengar,” tutur Ketua RT setempat, Sahroni.

Pantauan di lapangan, proyek tambak ini masih tahap pengerjaan. Alat berat mengeruk lahan yang dahulunya areal sawah. Sementara arah depan proyek tersebut sudah terbangun tembok beton yang memanjang. (udi)