Surabaya, (pawartajatim.com) – Sebanyak 61 jurnalis televisi anggota IJTI Korda Surabaya Kamis (30/11/23), mendapatkan pembekalan dan penguatan tentang jurnalistik dalam seminar bertemakan ‘Peran Penting Jurnalis Televisi Kawal Pemilu Damai’.

Dalam seminar ini, satu diantara  pemateri Ketua IJTI Jawa Timur/Jatim, Ahmad Wilyanto, menyatakan, sebagai jurnalis para awak media harus memiliki intelegensi yang baik dan berwawasan luas untuk menggali informasi dari narasumber .

Soal intelegensia jadi wartawan harus cerdas, pasti cerdas kadang kita menggali data dari narasumber yang kita wawancara itu memunculkan sesuatu yang baru, yang bisa kita gali lagi. Misalnya bencana banjir kemudian ada bantuan tidak sampai, bantuan tidak ada.

‘’Berarti ada masalah tentang anggaran, bisa kita gali lagi.Salah satu contoh aja apa yang disampaikan narasumber tidak kita telan mentah mentah, lalu kita jadikan narasi. Hal ini tidak bisa kita lakukan jika kita tidak memiliki kecerdasan yang baik,” kata Wilyanto.

Selain memiliki intelegensi dan kecerdasan yang baik seorang jurnalis wajib memiliki wawasan yang luas, setiap saat menyimak berita , melihat atau membaca media lain untuk mengetahui informasi terkini , termasuk berdiskusi dengan pakar akademisi.

“wawasan luas wajib, sering baca koran, sering diskusi dengan pak Suko. informasi terbaru dan sebagainya penting sekali menjadi dasar kita untuk meliput terkait politik misalnya ,baca buku, baca berita lain, lihat televisi lain itu penting, diskusi dengan teman untuk memperluas wawasan kita,’’ ujar Wilyanto, yang juga menjabat Kabiro MNC Media Jatim.

Pada prinsipnya tugas jurnalis sesuai dengan UU Pers 40 tahun 1999, ada 3 peran yang harus dilakukan sebagai jurnalis , yakni memberikan informasi kepada publik, memberikan edukasi kepada publik, serta kontrol sosial (kontrol kebijakan publik)

Adapun untuk memenuhi 3 peran tersebut, jurnalis harus memiliki skill, yang meliputi kemampuan menulis, kemampuan teknis, serta Uji Kompetensi Jurnalis. Adapula Atitude yakni integritas (taat aturan), loyalitas (kepercayaan), komitmen (kejujuran), harmony (keberimbangan), dan komunikasi.

Pakar Komunikasi Universitas Airlangga, Suko Widodo, menyatakan, syarat utama menjadi seorang jurnalis adalah bisa menulis. “Apa yang dikatakan mas Wily itu penting , wartawan gak iso nulis wis mulio ae bakul telo,” kata Suko.

Sementara dengan skill dan kemampuan yang dimiliki awak media jurnalis televisi , Suko Widodo mendorong agar para jurnalis yang sudah bekerja secara profesional menjadi guru di sekolah-sekolah. Untuk mengajarkan pelajar tentang ilmu jurnalistik agar tidak kecenderungan terhadap media sosial.

“Teman saya banyak bergaul dengan para kepala sekolah dinas pendidikan dan sekolah taruna, anak anak SMA harus belajar berjunalistik bukan bertik tok, terus medsos. Itu harus diisi kalau bisa semua teman teman mengajar di sekolah, itu harus ada kontrak dengan sekolah, itu akan menjadi luar biasa, kita bagi kerjasama saya dorong itu. Lingkungan dan pendidikan harus good news from East Java, tapi kita harus baca buku belajar dan jadi guru teman teman,” tambah Suko.

Menurut dia, selain menjadi seorang guru, para awak media juga bisa menjadi dosen tamu di Universitas yang ada di Jatim, untuk meng-upgrade diri. Dosen komunikasi mereka tidak tahu teknik semacam itu (teknik jurnalistik). Karena itu semua kampus mengadopsi dari Anda.

”Bikin kurikulum, dan anda harus menjadi dosen tamu di semua Universitas di Jatim ini, gak papa lakukan kita harus naik kelas nah teori komunikasi terutama jika kamu ingin berhasil kamu harus tau dirimu sendiri,” pungkas Suko Widodo.

Selain menggelar seminar jurnalistik, IJTI Korda Surabaya juga menggelar Musyawarah IJTI Korda Surabaya untuk memilih ketua IJTI Korda Surabaya yang baru periode jabatan 2023-2026.

Dari hasil Musyawarah ini, Jurnalis Metro TV, Falentinus Hartayan, terpilih menjadi ketua IJTI Korda Surabaya yang baru menggantikan ketua IJTI Korda Surabaya sebelumnya Lukman Rozaq.

Falentinus Hartayan, terpilih setelah memperoleh 26 suara dari 41 pemilih yang memberikan suara dalam Muskorda IJTI Surabaya yang berlangsung pada Kamis malam (30/11/23).

Pengukuhan dan pengumuman pengurus IJTI Korda Surabaya periode 2023-2026 juga diumumkan langsung pada Kamis (30/11) malam, yang dihadiri Sekda Kota Surabaya Ikhsan, serta para Pimred dan Kepala Biro Televisi di Jatim. (rid)