Surabaya, (pawartajatim.com) – Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Mohammad Nasih, kembali mengukuhkan enam guru besar baru, di Aula Garuda Mukti Unair Kampus C Mulyorejo Surabaya, Kamis (11/5). Dengan bertambahnya guru besar, Prof Nasih, ingin atmosfer pendidikan di lingkungan kampus semakin bagus dan menjadikan Unair sebagai perguruan tinggi yang komprehensif.
“Perguruan tinggi yang komprehensif adalah perguruan tinggi yang tidak hanya bagus dan excellence di bidang pembelajaran. Namun, juga bagus di bidang riset dan pengembangan ilmu pengetahuan serta inovasi,” ungkapnya.
Dengan menjadi guru besar, Prof Nasih menyebut, amanah yang diemban akan semakin besar, terutama soal pengembangan komunitas pendidikan di berbagai lini. Sebab, menurutnya, jabatan guru besar yang merupakan insan terdidik harus mampu menjadi sumber rujukan bagi kajian ilmu tertentu dan bertanggungjawab atas ilmunya.
“Dengan jabatan guru besar ada kewenangan-kewenangan tertentu yang sudah dipegang. Termasuk didalamnya melakukan riset, bimbingan, dan pengujian terhadap calon-calon akademia,” jelasnya. Nasih menambahkan, bahwa peran pendidik memiliki kontribusi yang besar dalam perkembangan dunia.
Apalagi, ilmu pengetahuan dapat menjadi dua mata pisau, yakni sisi positif dan negatif. Sehingga, menurutnya, tidak jarang pengetahuan justru didesain hanya untuk memenuhi kepentingan pemilik modal.
Apalagi, banyak fenomena yang dibicarakan dengan tendensi positif, padahal realitanya sebaliknya. “Misalnya, pertumbuhan UMKM itu 50 persen bahkan 200 persen. Sementara, pertumbuhan Industri besar hanya lima persen. Menilik dari komposisi persentasenya mungkin benar, tapi coba lihat realitas yang sesungguhnya,” katanya.
Karena itu, Nasih berharap, ide dan gagasan guru besar dapat terealisasi. Sehingga, mampu memberikan kebermanfaatan nyata kepada masyarakat. “Kami berharap dengan kontribusi guru besar baru dapat memberikan alternatif bagaimana agar tata dunia baru ini bisa lebih adil, proporsional, dan ini harus dilakukan dengan banyak penelitian,” tambahnya.
Untuk diketahui, enam guru besar tersebut yakni Prof Dr Agung Sosiawan drg MKes dari Fakultas Kedokteran Gigi, serta Prof Dr Noorlailie Soewarno SE MBA Ak, Prof Dr Wasiaturrahma SE MSi, Prof Dr Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD, Prof Dr Indrianawati Usman MSc, dan Prof Dr Sri Herianingrum SE MSi, yang kelimanya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. (red)