Surabaya, (pawartajatim.com) – Menyeduh kopi dengan cara tak biasa. Karena itu, menikmati kopi adalah kebiasaan yang menjadi kearifan lokal tersendiri bagi masyarakat Indonesia, banyak waktu yang dihabiskan warga nusantara. Baik pagi, siang maupun malam hari.

Berbagai café penjualan kopi tumbuh di berbagai tempat di kota besar maupun di pedesaan. Mulai dari kelas warung sampai tempat mentereng. Semuanya laris manis terjual. Baik yang harganya Rp 5.000-an maupun Rp 50.000 hingga ratusan ribu rupiah.

Berbagai komunitas pecinta kopi tumbuh di kalangan Masyarakat. Sehingga timbul istilah baru diantara mereka. Antara lain, ‘Dalam kopi kita saudara’ dan ‘Saudara tunggal kopi’. Hotel Midtown Residence  salah satu dari sekian banyak bisnis usaha di Surabaya yang bergelut dengan hangatnya kopi.

Mereka menggeluti kopi Turki. Yaitu minuman kopi yang diproses menggunakan pasir khusus yang dipanaskan dengan tungku api yang membara. Cara ini merupakan metode tradisional asal Turki yang berkembang hingga sekarang di beberapa kota di negeri yang terletak di dua benua tersebut.

Salah satu tamu Hotel Midtown Residence Surabaya yang siap menyeruput kopi Turki. (foto/nanang)

“Sensasi takjub terdengar dan terlihat seduhan kopi menggunakan pasir panas,” kata Supervisor Food And Beverage Midtown Residence, Richard, kepada pawartajatim.com, Jumat (1/3/2024) malam.

Bubuk kopi dimasak bersama air yang dimasukkan ke dalam coffee pot hingga air kopi terlihat bergelembung. Itu memiliki makna sajian kopi Turki siap untuk di seruput sambil menikmati camilan lainnya.

Jika penasaran, bagaimana proses menyeduh kopi dengan pasir panas tersebut, dapat memanfaatkan program buka puasa yang dipersembahkan oleh Midtown Residence Surabaya yang terletak di Jalan Ngagel Surabaya.

Umumnya, sajian kopi Turki dibuat dengan memasukkan bubuk kopi ke dalam coffee pot kecil (cezve) kemudian dipanaskan bersamaan air seduhan di kompor. (nanang sutrisno)