Dorong Pelestarian Seni, Pemkab Banyuwangi Rutin Anugerahi Penghargaan Musisi Daerah

Bupati Ipuk Fiestiandani dalam ajang Anugerah Musik Banyuwangi (AMB) bersama penyanyi papan atas Banyuwangi, Suliyana. (Foto/Humas Pemkab Banyuwangi)
Bupati Ipuk Fiestiandani dalam ajang Anugerah Musik Banyuwangi (AMB) bersama penyanyi papan atas Banyuwangi, Suliyana. (Foto/Humas Pemkab Banyuwangi)

Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Dikenal memiliki segudang musisi daerah, Pemkab Banyuwangi menjadikannya sebagai modal pengembangan pariwisata. Agar tak punah, Pemkab getol memberikan perhatian kepada pencipta lagu khas Using. Salah satunya, rutin menggelar Anugerah Musik Banyuwangi (AMB).

Kegiatan ini diberikan kepada para musisi lokal yang konsen berkarya. Bahkan, buah karyanya banyak menembus pasar nasional. Dari sederetan musisi ada nama Suliyana. Artis asal Banyuwangi selatan ini belakangan populer dengan membawakan lagu daerah. Bahkan, dikemas  dengan aransemen orkestra.

Penghargaan lainnya,ada penyanyi pendatang baru terpopuler, Aldi Embrian. Penyanyi ini dinilai sukses membawakan lagu Banyuwangi Terpopuler “Tau Dadi Cerito”. Tak hanya penyanti, pembuatan video klip juga mendapat perhatian Pemkab. Video klip karya terbaik Yoyok Powek yang dibawakan Suliyana diganjar penghargaan. Lalu, arranger musik terbaik diberikan kepada Mufly Key.

Pemkab juga memberikan penghargaan Lifetime Achievement kepada Supinah, sang maestro Gandrung Banyuwangi tampil di sejumlah negara. “Musik daerah harus terus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Ajang ini merupakan penghargaan dan apresiasi tinggi pada seluruh seniman musik yang penuh dedikasi melestarikan dan mempopulerkan musik daerah. Terima kasih kepada seluruh seniman musik kita,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani, belum lama ini.

Pendatang baru dikancah musik Using juga tak luput dari perhatian Pemkab. Mereka terjaring dalam kompetisi Gending Using dan Lomba Cipta Lagu Banyuwangi. Kegiatan ini untuk merangsang para generasi muda mencintai music Using. “Ini ikhtiar untuk terus melakukan regenerasi penyanyi lagu daerah, di tengah semakin masifnya gempuran industri musik dari luar negeri,” jelas Ipuk.

Ipuk berharap dengan lahirnya penyanyi dan terciptanya lagu-lagu Osing baru bisa memperkuat eksistensi lagu Banyuwangi. Pihaknya mengimbau hotel, restoran, hingga cafe bisa memutar musik asli Banyuwangi. “ Ini sekaligus sebagai ajang promosi musik daerah untuk mendukukung pariwisata,” tutupnya. (udi)