Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Tahapan pilkada yang tinggal menghitung hari ditanggapi dingin Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Orang nomor 1 di Bumi Blambangan ini masih irit bicara terkait keinginannya maju lagi menjadi calon Bupati.

Meski digadang-gadang masuk bursa calon Bupati (Cabup), istri Menteri PAN RB ini tampaknya tak terpancing. Bahkan, dia menegaskan belum menentukan sikap politik pada pilkada Banyuwangi, November mendatang.

Justru, fokus menyelesaikan tugas di sisa akhir masa jabatan. “Saya sendiri masih menyelesaikan tugas, karena masih ada waktu setahun (menjabat),” kata Ipuk usai rapat paripurna di DPRD Banyuwangi, Senin (18/3/2024).

Politisi PDIP ini mengaku setahun menuju purna jabatan, tantangannya cukup berat. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. “Tantangannya masih berat, harga beras masih belum terkendali. Itu PR saya,” tegasnya.

Meski belum pasti nyabup lagi, Ipuk memastikan Pemkab Banyuwangi telag suap menghadapi pilkada. Salah satunya, alokasi anggaran. Banyuwangi menyiapkan anggaran pilkada sebanyak Rp 111,54 miliar.

Dana ini terbagi untuk KPU senilai Rp 90,2 miliar dan Bawaslu sebesar Rp 21,34 miliar. “Menuju Pilkada, sudah kita siapkan. Semoga semuanya bisa berjalan lancar,” tutupnya. Sesuai jadwal, pilkada serentak akan digelar 27 November 2024.

Sejumlah nama mulai bermunculan untuk meramaikan bursa Bupati. Karena petahana, nama Bupati Ipuk banyak digadang-gadang bakal maju lagi. Apalagi, dia baru satu periode menjabat. Nama lainnya, ada anggota DPR RI Sumail Abdullah dari Partai Gerindra.

Lalu, ada anggota DPRD Banyuwangi yang juga pengasuh Ponpes Blokagung, Ahmad Munib Syafa’at. Politisi PKB ini dikenal memiliki jaringan kuat di akar rumput. Dari kalangan birokrat, nama Ali Ruchi juga santer bakal ikut meramaikan bursa calon Bupati. (udi)