Diduga Tenggelam, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Perairan Larangan

Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat nelayan yang ditemukan tewas, Senin (21/11/2022) pagi/udi.
Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat nelayan yang ditemukan tewas, Senin (21/11/2022) pagi/udi.

Banyuwangi (pawartajatim.com)- Tragis menimpa Aditya Fajar (30), asal Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Nelayan ini ditemukan tewas mengapung di perairan hutan mangrove di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Senin (21/11/2022) pagi. Diduga, korban tewas akibat tenggelam.

Sempat misterius, identitas korban terkuak setelah polisi mendapatkan laporan keluarga. Penemuan mayat ini berawal ketika empat nelayan, masing-masing Rohimin, Eko Cahyono, Dendi dan Nur Khoiri pulang melaut melewati Teluk Pangpang. Dalam perjalanan melintasi perairan Larangan, mereka mendapati sesosok benda terapung, tersangkut jaring perangkap ikan.

Betapa terkejutnya, saat dilihat ternyata sesosok mayat. Tubuh korban kemudian ditarik ke tepian, ke arah dermaga pelabuhan. Awalnya, warga tak ada yang mengenali identitas korban. Korban menggunakan kaos dan celana pendek biru. Rambutnya dicat kemerahan.

Polisi yang mendapat laporan tiba di lokasi beberapa menit kemudian. Tubuh korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Kedungwungu, Tegaldlimo. Hasil pemeriksaan medis, korban dinyatakan tenggelam. Hal ini diperkuat dari kelurnya cairan dari mulut korban. “ Jadi, korban adalah nelayan yang tenggelam,” kata Kapolsek Tegaldlimo, Iptu Lita Kurniawan.

Berdasarkan pengakuan warga, korban sempat mengaku tidak enak badan ketika pergi melaut. Lalu, sempat terjadi hujan lebat di perairan setempat. Diduga, penyakit korban kambuh, lalu tenggelam dan tak tertolong. Perahu korban akhirnya ditemukan di perairan Teluk Pangpang, tak jauh dari kawasan hutan mangrove. (udi)