Diduga Akibat Puntung Rokok, Tiga Perahu Nelayan di Banyuwangi Terbakar

Petugas Damkar memadamkan api yang melalap perahu di dermaga Muncar, Banyuwangi, Senin (11/9/2023) malam. (foto/ist)
Petugas Damkar memadamkan api yang melalap perahu di dermaga Muncar, Banyuwangi, Senin (11/9/2023) malam. (foto/ist)

Banyuwangi (pawartajatim.com) – Tiga perahu nelayan yang parkir di pesisir Muncar, Banyuwangi, mendadak terbakar, Senin (11/9/2023). malam. okasi mendadak terbakar. Penyebab kebakaran masih misterius. Dugaannya, api dipicu punting rokok.

Tiga perahu yang terbakar seluruhnya berukuran besar. Perahu ini sudah lama diparkir di dermaga. Bahkan, warga tak mengetahui pemilik alat tangkap tersebut. Api diketahui muncul menjelang malam. Kerasnya embusan angin membuat api dengan cepat membesar. Awalnya, hanya satu perahu yang terbakar. Api kemudian merembet ke perahu di sebelahnya.

Api terus membesar dan melalap seluruh badan perahu. Beruntung, perahu dalam kondisi kosong. Warga yang melihat kejadian ini berusaha memadamkan api. Namun, api keburu berkobar. Bahkan, melalap dua perahu lainnya. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Banyuwangi.

Tak berselang lama, personel Damkar tiba di lokasi. Petugas bergerak menjinakaan amukan si jago merah. Dibantu warga, api berhasil dipadamkan satu jam kemudian. Namun, hampir 80 persen kondisi perahu sudah terbakar. Sekitar pukul 18.30WIB, api sudah padam total. “ Api padam total sekitar pukul 18.45 WIB,” kata Humas Dinas Damkar Banyuwangi, Khadafi, Selasa (12/9/2023).

Pemicu kebakaran ini masih misteri. Warga di lokasi tak ada yang mengetahui kronologis kejadian. Apalagi, perahu yang terbakar sudah lama tak difungsikan. Pemiliknya juga misterius. Hingga kebakaran berakhir, belum ada warga yang mengaku sebagai pemilik perahu.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Banyuwangi, saat ini adalah puncak musim kemarau. Sehingga, cukup rawan terjadinya kebakaran lahan. “ Saat ini memang puncak musim kemarau. Penyebabnya, angin musiman atau angina monsoon dari Australia membawa dampak pengurangan curah hujan dan kelembaban di Indonesia, termasuk Banyuwangi,” kata Prakirawan BMKG Banyuwangi Fredi Dwi Kurniawan, Senin (11/9/2023) siang.

Puncak kemarau ini diprediksi akan berlangsung mulai awal hingga akhir September.  Setelah itu, akan mulai memasuki musim hujan. Di Banyuwangi, musim hujan awal akan melanda di kawasan Banyuwangi barat. Mulai Kecamatan Songgon, Kalibaru dan sebagian Pesanggaran.

Selama puncak kemarau, BMKG mengimbau masyarakat waspada. Sebab, cukup rawan terjadinya kebakaran. Termasuk, bencana kekeringan. (udi)