Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Menyandang predikat kota layak anak, Banyuwangi tak sekadar memberikan kenyamanan pada anak. Mereka juga diajak berembug merencanakan pembangunan. Targetnya, anak-anak bisa menyampaikan aspirasi dan idenya untuk kemajuan daerah.

Rembug pembangunan melibatkan anak-anaka ini dikemas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Anak. Sejumlah pelajar SMP dan SMA dihadirkan. Mereka diminta menyampaikan keluh kesah, termasuk harapan dan ide.

“Zaman sudah berubah begitu cepatnya, pemikiran anak-anak berkembang.  Kita hharus mulai menyelami apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (4/5/2024).

Rembug Anak digelar di pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Kegiatan digelar dua hari, 2-3 Mei 2024. Sedikitnya 50 pelajar dilibatkan. Mereka adalah perwakilan forum anak tingkat kelurahan, kecamatan, dan kabupaten. Ada juga perwakilan dari anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).

Ada 5 klaster yang dibahas. Mulai dari hak sipil dan kebebasan,lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan,pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus. Melalui kegiatan ini, Pemkab menggali permasalahan, potensi, dan kebutuhan anak.

Selama ini, anak-anak jarang dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan. Dampaknya, banyak kebijakan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan.  “Kegiatan ini menjadi media untuk menjaring aspirasi anak-anak Banyuwangi. Dari forum ini, akan kami jadikan pertimbangan perencanaan dan penyusunan program kerja ke depan,” jelas Ipuk.

Permintaan anak-anak ternyata beragam. Salah satunya, harapan diperbanyak kegiatan outdoor berbasis budaya lokal. “ Dengan permainan outdoor ini akan mengenalkan budaya daerah dan mendorong siswa tidak ketergantungan gadget,” kata Bilquis Syifa Aziza, salah satu siswa. (udi)