Dekranasda Malang Gelar Peragaan Busana

Malang, (pawartajatim.com) – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malang, Jawa Timur/Jatim dengan pemerintah kabupaten setempat menggelar peragaan busana Malang Fashion Batik Festival (KFBF) 2024 di Taman Wisata Sengkaling Dau.

Ketua Dekranasda Kabupaten Malang, Anis Sayidah Sanusi, mengemukakan, ajang ini digelar sebagai bentuk dukungan dari dekranasda dan pemerintah daerah untuk mengangkat produk lokal UKM dan IKM di Kabupaten Malang.

Dalam kesempatan tersebut hadir, Didik Gatot Subroto Wakil Bupati Malang beserta istri, OPD, Camat, juga para binaan UMKM Dekranasda dan sponsor ship acara pendukung. Event ini bisa mengangkat produk lokal hasil kolaborasi dan inkubasi maestro, kreator, dan crafter semakin dikenal masyarakat luas.

‘’Tidak hanya regional Jatim tapi juga nasional, bahkan kancah internasional,” kata Didik Gatot Subroto, di Sengkaling Dau, di Malang Jum’at (20/12). Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang bernilai positif. Pada 2024, kegiatan ini membawa tema “Garudeya Batik Festival” dengan kolaborasi antara pembatik dengan desainer.

Acara ini, kata dia, berlanjut sebab mendapatkan animo yang baik dari masyarakat. Pada 2024 ini, event tersebut mengambil tema “Garudeya Festival”. Konsep dasarnya adalah menyapa generasi Z yang bermakna Malang, bercerita tentang pertumbuhan, perkembangan dan berkelanjutan atas era teknologi yang dihadapi generasi Z.

Pihaknya mengatakan, ajang 2024 ini melibatkan tiga genre. Yaitu kreator, maestro dan perajin yang disebut crafter. Untuk kreator menggunakan tekstil wastra oleh maestro kemudian juga digunakan oleh crafter untuk menciptakan produk terbaru berupa fashion seperti busana, sepatu, tas, topi, syal dan lainnya.

Dalam gelaran ini, terdapat beberapa koleksi fashion ready too wear yang mengusung konsep street fashion, daily fashhion, acticity fashion, dan sport fashion. Koleksi ini juga untuk menstimulasi generasi Z akan produk kearifan lokal yang ada di Kabupaten Malang.

Selain itu, terdapat 37 batik batik motif, kain tenun dan ecoprint yang tersebar di area fashion dan parade wastra tersebut. Anis Zaidah Sanusi, mengatakan, pemerintah kabupaten sangat mendukung agar batik kerajinan batik semakin tumbuh. Bahkan, hingga kini sudah ada  motif batik yang sudah diakui dan mendapatkan Hak kekayaan intelektual (HKI).

“Alhamdulillah sejak 2022 apa yang kami temukan, motif baru langsung di HKI-kan. Motif batik yang sudah HKI, yakni motif Burung Garuda yang ada di Candi Kidal Tajinan,” kata Anis yang juga Ketua PKK Kabupaten Malang tersebut. (a/s/el)