Surabaya, (pawartajatim.com) – Begini cara Morazen Hotel Surabaya peringati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan mengusung tema busana adat Nusantara, yang dikenakan oleh seluruh jajaran karyawan dan manajemen, Morazen Hotel Surabaya menggelar peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79.

Perayaan ini tidak hanya melibatkan internal hotel. Tetapi juga mengundang para tamu untuk ikut serta dalam upacara yang dilaksanakan di halaman Morazen Hotel Surabaya. Kehangatan dan kebersamaan terlihat jelas saat semua peserta mengenakan busana adat dari berbagai daerah.

Mulai dari Sumatera hingga Papua, sebagai bentuk penghormatan terhadap keragaman budaya Indonesia. Marketing Communications & Public Relations Morazen Surabaya, Litania Utami mengungkapkan pihaknya meneruskan tradisi tahunan dengan menggunakan pakaian adat nusantara ini.

Dimana setiap individu usahanya berbeda-beda. Ada yang di rumah sudah punya baju adat dan hanya dipakai setahun sekali. Ada juga yang sewa serta ada juga tim kami yang membeli langsung. Hal ini juga dianggap sebagai sarana untuk memperkuat kekompakan tim Morazen Hotel melalui persiapan yang di luar kegiatan rutin.

Setelah upacara bendera selesai, rangkaian acara pun dilanjutkan dengan mengadakan lomba tarik tambang. Director of Human Resource and General Affair Morazen Surabaya, Dyla Jenita, menjelaskan, pada lomba tarik tambang ini, setiap kelompok yang mengikuti lomba tarik tambang diwajibkan mengirimkan peserta wanita dan berada di barisan depan.

Suasana lomba hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 79 di Morazen Hotel Surabaya. (foto/nanang)

Dimana meneruskan pesan perjuangan Ibu Kartini atas emansipasi wanita. Jadi tarik tambang ini wajib diikutsertakan juga peserta wanita yang tentunya tidak kalah kuat dari peserta pria. Salah satu tamu dari kamar 1218, Betty, yang turut berpartisipasi dalam upacara tersebut, memberikan kesan positif atas acara ini.

“Pagi ini saya hendak mengambil paket yang dikirim oleh rekan saya di lobby hotel, lalu saya bingung kenapa lobby hotelnya sepi sekali dan hanya ada satu petugas saja, ternyata semua sedang siap-siap upacara dan petugas reception juga mengundang saya untuk ikut berpartisipasi. Seneng banget soalnya terakhir ikut upcara bendera saat menjadi mahasiswa 9 tahun lalu,” ungkapnya.

Hotel Manager MORAZEN Surabaya, David Priambowo yang hadir dalam balutan pakaian adat Jawa Tengah – beskap, berharap bahwa perayaan ini tidak hanya menjadi momen refleksi atas sejarah perjuangan bangsa.

Tetapi juga mempererat persatuan dan kebanggaan akan kekayaan budaya Indonesia di antara karyawan, manajemen, dan tamu yang hadir. (nanang)