Banyuwangi (pawartajatim.com)- Pasca-pandemi, pariwisata Banyuwangi mulai bergeliat. Imbasnya, aktivitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ikut terdongkrak. Hal ini terlihat dari tingginya penyaluran kredit pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim di Banyuwangi.
Penyaluran kredit ke UMKM tahun ini ditargetkan naik hingga 20 persen. Tahun 2022, kredit UMKM di bank milik Pemprov Jatim ini tembus hingga Rp500 miliar. Nilai yang lumayan fantastis. “ Target kami penyaluran kredit UMKM bisa naik 18-20 persen. Kami targetkan bisa terlampaui,” kata Pimpinan Cabang BPD Jatim Banyuwangi Mohammad Anwar di kantornya, Kamis (16/2/2023) siang.
Menurutnya, kredit UMKM menjadi prioritas. Hal ini menjadi salah satu program pemerintah menggerakkan ekonomi pasca-pandemi. Apalagi, kalangan UMKM sudah teruji menghadapi pandemi selama hampir 3 tahun. Mereka bisa bertahan di tengah goncangan ekonomi. Prosentase kredit macet atau non preforming loan (NPL) di kalangan UMKM juga relatif rendah. Hanya sekitar 3 persen. “ Sesuai amanat nasional, kami akan fokus menggerakkan UMKM melalui penyaluran kredit,” jelasnya.
Selain suku bunga rendah, penyaluran kredit UMKM disiapkan tak terbatas. Artinya, berapapun kebutuhan kredit akan disiapkan. Hanya saja, pengajuan kredit UMKM harus mengikuti mekanisme dan aturan yang ada. Diantaranya, untuk kelas mikro maksimal kredit hingga Rp500 juta. “ Mekanisme pengajuan kredit UMKM juga ada aturan baku. Misalnya, harus memiliki legalitas yang dipersyaratkan,” jelas Anwar.
Selain UMKM, pihaknya menyalurkan kredit ke kalangan petani. Modelnya dibuat beda. Pembayarannya bisa triwulan, enam bulan hingga tahunan. Tergantung, siklus musim tanam. “ Banyuwangi ini kaya dengan pertanian. Kami juga siapkan kredit pertanian untuk ikut mendongkrak perekonomian daerah,” tutupnya. (udi)