
Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) selalu ditunggu para pelaku UMKM di Banyuwangi. Pasalnya, saat even berlangsung, omzetnya ikut meroket. Bahkan, hingga tiga kali lipat.
Selama TdBI berlangsung, ratusan pelaku UMKM mengaiz rezeki tanpa putus. Mulai 22-25 Juli. Mereka membuka lapak di seputaran lokasi start dan finish. Ada juga yang buka dagangan di sepanjang rute yang dilewati para pembalap. “ Balapan sepeda Tour de Ijen ini selalu dibanjiri penonton. Terutama di finish. Jadi, omzet dagangan naik tiga kali lipat,” kata Taufikin, salah satu pedagang mie ayam.
Saat hari biasa, pria ini hanya menyediakan sekitar 80 porsi. Ketika even TdBI, dia mampu menyiapkan hingga 300 porsi. Seluruhnya ludes terjual. Bahkan, banyak pengunjung yang tak kebagian mie jualannya. Jika dihitung, selama 3 hari di lokasi finish depan Kantor Pemkab, dia bisa menjual hingga 900 mangkuk. Omzetnya lumayan.
Tak hanya kuliner, para pedagang kaos bertema TdBI juga kebanjiran pembeli. Terutama, kaos ukuran anak-anak. Kebetulan, panitia TdBI menyiapkan stand bagi para perajin kaos. “Ini kesempatan promosi yang bagus. Pembeli juga banyak tertarik dengan tema Tour de Ijen,” kata Aris Budiyanto, perajin kaos.
Tingginya animo warga melihat ajang TdBI, membuat omzet jualannya meningkat. Bahkan, hingga 300 persen. “ Yang paling laris hari pertama. Kaos anak-anak yang laku keras,”ujarnya.
Penjual aneka jajanan tak kalah laris. Cuaca panas, membuat beragam pedagang minuman laku keras. Harga yang merakyat membuat penonton TdBI bisa membeli aneka kuliner dengan mudah. “ Baru buka sudah laku 20 mangkok,” kata Suhartini, pedagang es rumput laut.
Para pedagang berharap even seperti TdBI bisa digelar rutin. Pun dengan even lainnya. Sehingga, dampak ekonominya bisa dirasakan para pelaku UMKM. (udi)