Suro Hartoyo, Chef Pastry And Bakery Surabaya Suites Hotel. (foto/nanang)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Perjalanan panjang Chef Suro Hartoyo atau yang lebih dikenal sebagai Chef Suro sampai ke istana presiden. Sebagaimana guratan garis tangan yang tak sama, demikian juga dengan jalan cerita kehidupan seseorang, tak semuanya sama.

Ada yang bernasib baik, ada pula yang kurang beruntung. Banyak jalan yang ternyata bisa mengantar seseorang bernasib baik untuk berhasil menuju puncak karir yang diinginkan. Demikian pula yang dialami oleh Chef Bakery & Pastry Surabaya Suites Hotel, Chef Suro.

Pria berusia 53 tahun yang tinggal di daerah Kecamatan Candi Sidoarjo merasakan manisnya diundang ke istana oleh Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, berkat kerja kerasnya bergelut dengan bakery dan pastry selama ini.

Chef lulusan Akademi Satya Widya Surabaya jurusan Main Kitchen atau Food And Beverage Product ini sudah malang melintang karirnya di dunia hospitality. Banyak hotel yang telah disinggahi sejak lulus  sekolah.

Diantaranya Hotel Garden Palace, Mirama, Hilton Patra Jasa, Sheraton, Finna Golf Country Club, Novotel Solo, Ibis Solo, Royal Orchid Batu, Mercure Banjarmasin, Best Western Semarang, Novotel Banjar Baru, Sunan Solo, Pullman Surabaya, Best Western Papilio, Novotel Samator, Grand Dafam, dan terakhir Surabaya Suites Hotel.

“Saya berpindah-pindah tempat kerja dari hotel ke hotel, untuk mencari pengalaman dan mengejar prestise brand hotel ternama,” kata Chef Bakery & Pastry Surabaya Suites Hotel, Chef Suro, kepada pawartajatim.com di Surabaya Senin (26/8).

Sebenarnya Chef Suro bercita-cita ingin menjadi dokter. Namun, dia ternyata memilih untuk bekerja dulu. Karena merasa nyaman akhirnya keterusan. Pertama kali bekerja sebagai tenaga scuad, sampai  akhirnya menjadi Chef Pastry & Bakery.

Seorang chef senior dari Chef Suro, yang bernama Chef Robin, sangat mengapresiasi produk pastry dan bakery hasil karya nya. Dan Chef Suro kerap menuai pujian darinya. Sebenarnya Chef Suro, pertama kali tertarik kepada pastry dan bakery, karena sering mencium piring bekas coklat, saat mencuci peralatan makan setelah ada pesta, sewaktu  bekerja di hotel Hilton Patra Jasa Surabaya.

Salah satu menu favorit pengunjung. (foto/nanang)

“Saya terpesona dengan pastry dan bakery, saat ciuman pertama pada piring wadah yang digunakan saat pesta,” jelas chef senior ini. Ternyata Chef Suro banyak belajar secara otodidak, pengalamannya di bidang Pastry dan bakery semakin lengkap seiring sering dengan diminta membantu opening hotel, termasuk Hotel Novotel di Manado.

Kesempatan berharga untuk  belajar juga dia dapatkan di Accord Academy,  dia ditunjuk untuk mewakili Novotel Solo.  Selama 2 dua bulan  mendapatkan ilmu dan pelajaran berharga dari Chef Christoper Reddong yang berusia 28 tahun, khusus  didatangkan dari Perancis.

Diantaranya, belajar cara membuat pastry Perancis, yaitu plaiser, macaroon, patebomb, cokorong, makanan ini sangat istimewa karena susah proses pembuatannya. Disamping juga bahan mahal dan harus disimpan di showcase dengan suhu 18 derajat Celcius.

Finna golf adalah tempat pertama kali saat Chef Suro berhasil tembus menjadi seorang Chef Pastry & Bakery. Dan pengalaman yang menyenangkan adalah momen memenuhi permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk melayani tamu Very Very Important Person (VVIP) yang terdiri para kepala negara yang hadir dalam World Ocean Conference (WOC) di Manado.

Dari Novotel Manado, tempat Chef Suro bekerja, oleh staf kepresidenan Presiden SBY, dia dinaikan pesawat terbang Garuda kelas utama di Istana Negara, kemudian di jemput bandara Soekarno Hatta dengan mobil khusus yang dikawal paspampres sampai ke Istana Merdeka.

“Saya menyiapkan menyiapkan menu jajanan khas Manado seperti Klappertaart, Panada, apem gula merah, dan kue kenari,” ungkap pria tiga anak ini. Selain kue khas Manado, tamu mancanegara juga menggemari kue khas Indonesia lainnya seperti, kelepon, dan onde-onde.

Ada lagi hal yang menyenangkan hati Chef Suro, yaitu saat diakui prestasi dan kapasitas nya. Yaitu saat ikut lomba Pastry Chef Challenge yang diadakan oleh PT Anchor yaitu produsen mentega, krim, susu, yang biasa melayani hotel-hotel.

Di lomba yang diikuti oleh ratusan chef se- Indonesia tersebut, Chef Suro berhasil masuk dalam sepuluh besar. “Saat itu saya gembira sekali, karena saya hanya membawa beberapa alat sederhana, sementara lawan ada yang membawa alat sebanyak satu truk,” tambah Chef yang membawahi lima orang staf plus tiga tenaga training ini.

Hal yang menyedihkan, adalah saat dia harus berkonflik dengan  chef atasannya yang seorang ekspert  dari Italia, karena  dia diperintahkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak sesuai standar kualitas bahan, terutama kandungan fat yang seharusnya digunakan dalam pembuatan produk pastry.

Saat mengabdi di Surabaya Suites Hotel, Chef Suro kerap menampilkan menu istimewa  yaitu macam – macam eclair, dan coklat boom. Pastry coklat boom, adalah makanan kue mewah terdiri dari coklat sponge, gelato, roosbery, dan ditutup mereng.

Menu spesial ini biasanya ini disajikan free untuk tamu rombongan VIP. Biasanya mereka sangat suka terhadap jajanan ini. (nanang)