Surabaya, (pawartajatim.com) – Moch Hasyim adalah seorang chef yang berbakat dan berpengalaman. Karirnya di hotel dan restoran terbilang sangat panjang. Dia memulai karir di Hotel Santika Premier sebagai casual (tenaga lepas) selama 4 tahun lamanya. Kemudian lanjut di Hotel Satelit.
lalu Garden Restoran Water Font, Restoran Seafood Stongre, Chinese Food Restoran Phoenix, Bamboden, Nanciang Resto vegenic, balik ke Hotel Santika Premier. Kemudian Hotel Grand Dafam, terakhir Hotel Santika Premier hingga sekarang.
Lahir di Lamongan pada 27 juli 1984, dan menempuh pendidikan di SMA PGRI 10 Genteng. Lalu, mengambil kursus di Magistra Ketintang Jurusan Perhotelan. Sejak berkecimpung di dunia kuliner, mulai Tahun 2002, tidak terhitung berapa banyak menu yang sudah dia buat.
Diantaranya, menu iga kecombrang, nasi goreng rawon. “Menu nasi goreng rawon rawon dan iga kecombrang merupakan best seller di Hotel Santika Premier,” kata Excecutive Cheff Hotel Santika Premier, Moch Hasyim, di Surabaya Minggu (21/12).

Walaupun Cheff Hasyim, merupakan Cheff profesional dan berpengalaman yang bisa memasak masakan nusantara dan mancanegara. Namun, pria paruh baya ini mengakui bahwa membuat masakan Nusantara.
Khususnya tradisional Jawa, memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Hal ini karena faktor penggunaan rempah yang banyak dan beragam. Sehingga perlu perpaduan yang sempurna. Ungkapan yang berkembang di masyarakat, bahwa tangan yang berbeda akan menghasilkan masakan yang berbeda bagi Cheff Hasyim, hanyalah mitos belaka.
Karena memasak di hotel sudah ada recipe, ingredient, SOP, alat semuanya sama. “Sebagai seorang Excecutive Cheff, saya juga bertindak sebagai quality control. Jadi siapapun yang masak, taste dan presentasinya harus sama,” jelas Cheff yang pernah melayani Joko Wdodo, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansa.
Manusia tetaplah manusia, demikian juga dengan Cheff Hasyim, dia juga kerap dihinggapi mood atau suasana hati yang tidak baik, Dan jika mood tidak baik itu datang dia memilih untuk bergurau serta bercanda dengan kawan timnya.
Karena itu kekompakan tim harus selalu terjaga. “Keberadaan im seperti mobil, roda harus dijaga supaya seimbang tidak oleng,” tutur ayah 3 anak ini. Hal yang menyenangkan bagi penghobby musik selama berkarir dibidang kuliner adalah saat bisa mendapat kesempatan melayani tamu personel group musik Slank, Kaka.
Dia menyajikan menu khusus khas Jatim seperti rawon dan pecel. Sedangkan hal yang menyedihkan adalah saat membuat produk masakan tetapi tidak disukai tamu. Dia merasa malu dan sedih, karena sudah capek tetapi tidak dihargai.
“Supaya tamu suka, saya harus teliti dalam memadu padankan. Antara masakan dan tambahan, seperti menu sop buntut, cocoknya dengan sambal soto,” tutur penyuka masakan lontong kikil, rawon dan tahu campur ini.
Moment hari besar seperti Natal, Tahun Baru, Imlek, puasa ramadhan dan Idul Fitri menjadi ajang bagi Cheff Hasyim untuk membuktikan kepiawaiannya dalam hal merencanakan event serta menyiapkan menunya.
Contohnya pada moment ramadhan tahun ini, dia menyiapkan tema Sahara yang menghidangkan menu khusus khas Timur Tengah. Seperti nasi kebuli, nasi biryani, nasi mandhi, kambing guling, roti mariam, kebab, swarma, dan kopi Turki.dan dipadu dengan masakan Surabaya.
Antara lain, lontong balap, kupang dan rujak cingur. Hasilnya sungguh di luar dugaan. Dari target, yang ditetapkan, sebanyak 7000 kapasitas, mampu mencapai 8.000 kapasitas. Bagi pria yang juga memiliki hobi menembak hama di sawah.
Seperti tupai, tikus, mliwis ini, impian terbesar dalam hidupnya adalah bisa menjalankan usaha tambak yang ada cafenya, disana dia akan berjualan menu ikan bakar yang langsung dimasaknya sendiri dengan kesungguhan dan ketulusan hati. (nanang)











