Surabaya, (pawartajatim.com) – Executve Chef specialist Chinese food dan andalan Hotel Java Paragon. Chef Bambang Setyono terbilang sosok yang menarik, selain sikapnya yang ramah dan suka bercanda ini, sosok ini berpenampilan sederhana, apa adanya, dan cenderung nyentrik.
Pria kelahiran Lamongan 25 Mei 1979 ini adalah seorang Executve Chef di Hotel Java Paragon, yang membawahi staf sekitar 30 orang. Bambang kecil menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) , Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya dan juga di Lamongan.
Setelah menyelesaikan pendidikan, Bambang Setyono, yang akrab disapa dengan Chef Bams ini bekerja di sebuah Restoran Chinese di Surabaya Plaza, mengawali karir sebagai Stemard atau bagian cuci piring.
Kemudian mencari pengalaman dengan Bogor bekerja keliling kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Banyuwangi, Semarang, Solo, Bandung, Jakarta, Batam, Samarinda, Balikpapan, dan Lombok hingga menjadi seorang Chef profesional yang ahli di bidangnya.
Tahun 1996 di Planet Restoran Surabaya, 1999 di Holiday inn Bandung, 2004 di Imperial Ballroom By Sheraton di Surabaya, lalu Ciputra Golf. Kemudian bekerja ke luar negeri yaitu Hotel Ritz Carlton di Abu Dabi (Uni Emirat Arab), terus balik ke Surabaya, bekerja di Hotel Ciputra Mercure World, lalu Four Point Tunjungan Plaza bertugas saat opening,
Roda karir Chef Bam terus bergerak, dia kembali melakukan tour of duty. Kali ini merambah Kalimantan atau yang dulu dikenal dengan nama Pulau Borneo, di sana Arek Lamongan Asli (LA) ini bekerja di Mercure Ibis Samarinda, balik lagi ke Surabaya, yaitu di Harris Satelit, kemudian pindah ke Marriott Batam, terus ke Senyiur Hotel Samarinda.
Lanjut Paragon Mall Semarang, pindah ke Surabaya di Grand Dafam Kayoon, sempat balik ke Po, kemudian Swiss Bell Solo, Havana Ballroom waterpark, restoran, bioskop di Havana Banyuwangi, kemudian lanjut ke luar negeri Restoran Legacy Timor Leste, dan Punan Lombok, terakhir berlabuh di Java Paragon, dan mengabdi hingga sekarang ini.
“Alhamdulillah, dengan menjadi Chef saya bisa ke luar negeri seperti di Uni Emirat Arab, Timor Leste, dan itu termasuk hal yang menyenangkan bagi saya,” kata Executive Chef Hotel Java Paragon, Bambang Setyono, kepada pawartajatim.com, di Surabaya Senin (23/12/2024).

Karena memang tertarik kepada dunia kuliner, Chef Bams sangat tekun belajar dari chef seniornya. Chef William Sun dari Hongkong, yang dikenal saat bekerja Ballroom Pakuwon.adalah tutor yang banyak memberikan bimbingan bagi Chef Bams.
“Walaupun banyak chef Chinese yang pelit ilmu tapi kalau mau belajar dan ngawulo, pasti tetap diberikan ilmu,” jelas pria yang hobi menyanyi ini. Masakan Chinese food seperti bakmie, lomie, tamie, bihun, nasi goreng, fuyunghai, capcay, koloke, dan lain-lain pembuatannya perlu perhatian khusus, karena harus memiliki memahami bahan dasar yang segar dan berkualitas.
Serta racikan dan perpaduan bumbu yang pas seperti bawang putih, garam, gula, saos tomat, kecap, raja rasa dan minyak wijen. kemudian proses mengupas memotong, dan memasak dengan panas api sesuai waktu yang dibutuhkan, dan berlanjut pada proses penyajian.
Untuk proses memasak Chinese food, Chef Bams mengaku memilih berkiblat ke Hongkong sesuai dengan negara asal Chef William Sun, yang sudah dianggap sebagai suhunya. Sebagai seorang chef yang manusiawi, Chef Bams juga menyadari bahwa setiap orang memiliki tangan yang berbeda dalam memasak.
Karena itu, Chef Bams juga memahami bila ada perbedaan dari hasil memasak, walaupun bahan, method, alat, ingrident, SOP sama. “Sebenarnya yang menyebabkan masakan berbeda adalah perasaan hati,” ungkap chef penyuka lagu Bintang di Surga yang dipopulerkan artis Peterpan ini.
Karena itu, atas nama profesionalitas, seorang chef harus profesional tidak boleh terpengaruh oleh mood atau perasaan tidak baik. Jika mood tidak baik datang, maka yang dilakukan oleh Chef Bams adalah berhenti sejenak, kemudian ditinggal ngopi dan merokok sebentar.
Menurut Chef Bams, saat memasak maka harus memperhatikan gramasi atau takaran bahan, serta suhu panas api yang diperlukanmaka hasilnya pasti enak. Tugas seorang Executve Chef, antara lain bertindak sebagai quality control yang melakukan check and re-check menu masakan yang dibuat oleh stafnya.
Pengalaman menarik bagi Chef Bams, dirinya pernah melayani diplomat USA, kemudian mengajari Menteri Sosial Tri Rismaharini (saat itu) serta memasak Artis Dangdut tersohor, Inul Daratista. Menu buatan Chef Bams yang banyak digemari oleh tamu antara lain, sup bulus, mie samarinda jaya, kemudian menu fusion atau perpaduan seperti udang portugal saos.
Saat ini Chef Bams sedang fokus mengabdi di Hotel Java Paragon, segenap perhatian dan kemampuan dikkerahkan nya, termasuk menyiapkan menu istimewa untuk acara Natal, Tahun Baru, dan Imlek. Kelak jika sudah pensiun, sebagai chef, Chef Bams tidak ingin berhenti dari kegiatan masak memasak. Karena itu dia berkeinginan untuk membuka usaha kuliner warung, depot, atau restoran Chinese food, dan itu menjadi impian terbesarnya. (nanang)