Cegah Laka Laut, Nelayan di Muncar Banyuwangi Diajak Gabung GISLI

Pelantikan pengurus GISLI Banyuwangi di TPI Muncar, Banyuwangi, Minggu (30/7/2023). (foto/udi)
Pelantikan pengurus GISLI Banyuwangi di TPI Muncar, Banyuwangi, Minggu (30/7/2023). (foto/udi)

Banyuwangi (pawartajatim.com) – Kasus kecelakaan  laut yang kerap melanda nelayan menuai keprihatinan. Salah satunya dari organisasi Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI). Organisasi nirlaba ini mengajak nelayan di Muncar, Banyuwangi bergabung. Targetnya, sadar akan keselamatan pelayaran.

Tak hanya keselamatan berlayar, GISLI juga mengedukasi nelayan ikut menjaga ekosistem laut. Bahkan, peningkatan ekonomi nelayan dengan pelatihan mengolah produk ikan. ” Pesisir Muncar Banyuwangi ini sangat istimewa. Tangkapan ikannya cukup besar, nomor dua, nelayannya banyak. Tapi, sering terjadi laka laut,” kata Ketua GISLI Irjen Pol. (Purn) Muji Waluyo usai melantik pengurus GISLI Banyuwangi di kawasan Tempat Pelelangan Ikan Muncar, Minggu (30/7/2023).

Tingginya angka laka laut ini menjadi ancaman serius para nelayan. Karena itu, mereka harus diberikan pemahaman dan kesadaran pentingnya keselamatan ketika melaut. ” Terbaru ada kapal selerek pecah. Anak buahnya harus berenang 8 jam. Jadi, antisipasi ini harus digaungkan kepada nelayan yang jumlahnya sangat besar,” jelas mantan Kapolda Sulsel ini.

Data yang dirilis GISLI mengutip KNKT, sedikitnya terjadi 483 laka laut sejak tahun 2018-2021. Dari tragedi ini, memakan korban jiwa sebanyak 443 jiwa. Tingginya kasus laka ini, membuat GISLI tergerak melakukan aksi sosial dan pendampingan para nelayan.

Melalui organisasi ini, nelayan juga diajak menjaga ekosistem laut. Salah satunya, mengawasi kemungkinan pencemaran laut akibat tumpahan minyak. ” Kasus ini pernah terjadi. Dampaknya, sejumlah kabupaten tercemar. Nelayan tak bisa melaut. Jika muncul kasus seperti ini, nelayan diimbau melapor. Kami juga siapkan pendampingan hukum,” tegasnya lagi.

Organisasi GISLI berdiri 25 Mei 2023. Ketua Pembina GISLI digawangi mantan Kapolri Jenderal Purn. Timur Pradopo. Meski terbilang baru, organisasi ini banyak berkiprah dalam pemberdayaan nelayan. Bahkan, menjadi mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI. Salah satunya, melakukan pemberdayaan kaum ibu-ibu nelayan. “ Jadi, bapaknya diberikan sosisalisasi keselamatan melaut. Kami siapkan 100 pelampung untuk nelayan di Muncar. Sedangkan ibu-ibunya dilatih mengolah produk turunan ikan. Ini akan menambah pendapatan nelayan.,” tutupnya.

Sebagai mitra KKP, GISLI banyak mendampingi kaum ibu-ibu nelayan di seluruh Indonesia. Wilayah Muncar menjadi salah satu target pembinaan lantaran memiliki jumlah nelayan cukup besar. “ GISLI ini mitra KKP dalam gerakan peduli keselamatan di luat dan menambah nilai hasil tangkapan laut,” kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Perikanan dan Kelautan, Budi Sulistyo. (udi)