Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Munculnya konflik horizontal di Banyuwangi membuat Komandan Korem (Danrem) 083/Baladika Jaya, Kolonel Inf. Yudi Prasetiyo, turun tangan. Pejabat ini  mengajak seluruh komponen masyarakat di Bumi Blambangan kompak menjaga situasi kondusif. Sehingga, tercipta suasana damai, tidak ada lagi gesekan antar kelompok masyarakat.

Pihaknya juga menyerukan jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa) makin peka dan tajam menguasai kondisi wilayah. “ Tentunya, peran Babinsa agar lebih tajam menguasai kondisi wilayah bersama Babinkamtibmas dan Kepala desa. Ini untuk antisipasi sejak dini munculnya konflik horizontal,” kata Danrem usai acara ngopi bersama sejumlah tokoh ormas di Banyuwangi, Rabu (16/3/2022) sore.

Selain Babinsa, Danrem mengajak tokoh-tokoh dari berbagai ormas kompak menjaga kedamaian. Caranya, para pemimpin ormas memberikan tauladan dalam merawat situasi yang aman. “ Tentunya, dengan tetap kompak dan kelembutan hati,” tegasnya.

Ajakan Danrem ini bukan tanpa alasan. Belakangan, gesekan antar kelompok masyarakat bermunculan di Banyuwangi. Kondisinya cukup rawan. Mulai bentrok antar dua perguruan silat hingga penurunan papan nama ormas keagamaan. “ Pertemuan seperti ini sangat bagus. Ada masukan, sekaligus instropeksi diri. Banyuwangi dinamikanya cukup tinggi, jadi harus diwaspadai,” jelas Danrem.

Hadir dalam pertemuan ini diantaranya, tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Ada juga, Ketua PC NU Banyuwangi, KH. Ali Makki dan Ketua DPD Muhammadiyah Banyuwangi, Muhlis Lahudin, serta pimpinan perguruan silat PSHT dan Pagar Nusa.  (udi)