Cawapres Prabowo Diungkap Sekjen Gerindra, Begini Bocorannya

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mendatangi ponpes di Wongsorejo, Banyuwangi, Kamis (5/10/2023). (foto/udi)
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mendatangi ponpes di Wongsorejo, Banyuwangi, Kamis (5/10/2023). (foto/udi)

Banyuwangi (pawartajatim.com)-Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani memberikan bocoran sosok cawapres Prabowo. Salah satu kriterianya dari kalangan santri. Hal ini diungkap disela kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi, Kamis (5/10/2023) siang.

Menurutnya, nama cawapres Prabowo sudah mulai mengerucut. Meski begitu, pembahasan masih terus dilakukan. ” Soal cawapres sudah mengerucut. Tapi, dibahas terus. Kami ingin menyimpulkan banyak pandangan dari ulama, kiai dan lebih-lebih partai koalisi,” kata Muzani.

Mengerucutnya sejumlah nama ini didasari sejumlah kriteria. ” Jadi memang banyak masukan. Ketika kami bertemu dengan ulama di Jatim, masukkannya cawapres dari santri,” jelasnya.

Namun, ada juga pandangan lain yang masuk kepada Prabowo. Seluruh masukan ini akan dicatat dan dipahami dengan matang. ” Seluruh nasehat itu sangat berarti. Ini yg akan dijadikan bahan,” tutupnya.

Menjelang pendaftaran capres /cawapres, jajaran petinggi Partai Gerindra mulai  memanaskan mesin partai di Banyuwangi. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani bersama sejumlah pengurusnya blusukan ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Bumi Blambangan.  Turut mendampingi anggota DPR RI Sumail Abdullah.

Kunjungan pertama dilakukan ke Ponpes Nurul Abror Arobbaniyin, Desa Alas Buluh, Kecamatan Wongsorejo. Petinggi Partao Gerindra ini ditemui pengasuh ponpes,  KH. Fadlur Rohman Zaini.

Dari Wongsorejo, Sekjen Gerindra bertolak ke Ponpes Manbaul Ulum, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar. Di ponpes sepuh ini, rombongan menggelar doa di makam pendiri ponpes, KH. Askandar. Setelah itu, memohon doa ke sesepuh ponpes, KH. Imam Baidlowi Askandar.

” Kami sengaja bersilaturahmi dengan bermacam tokoh dan ulama di kabupaten  ujung timur Jawa ini. Tujuannya, menyampaikan salam Pak Prabowo ke ulama, sekaligus memohon doa,” tegas Ahmad Muzani. (udi)