Gresik, (pawartajatim.com) – Kegiatan literasi yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Gresik selama sepekan  turut menyumbangkan IQ nasional. Mengingat, IQ nasional Indonesia saat ini terendah nomor dua se-Asia Tenggara.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, mengungkapkan, sumbangan IQ itu saat menghadiri acara penutupan Pameran Pendidikan. Bupati juga menyerahkan penghargaan kepada belasan  pemenang lomba menulis surat cinta untuk Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Gresik.  Penghargaan itu berupa  trophy dan sertifikat.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dalam penutupan Pameran Pendidikan Kabupaten setempat, Sabtu (26/11). Bupati milenial itu merasa senang atas terlaksananya berbagai lomba.

Salah satunya lomba menulis surat cinta yang ditujukan kepadanya dan Wabup Gresik, Aminatun Habibah. Menurutnya, dengan  lomba menulis tersebut, minat baca anak sejak dini di Gresik akan meningkat.

Menurut Gus Yani panggilan akrab Bupati Gresik ini, dengan adanya lomba literasi seperti ini menunjukkan bahwa Kabupaten Gresik turut menyumbangkan IQ nasional di masa yang akan datang. Sebab, IQ nasional Indonesia terendah nomor dua se-Asia Tenggara.

“IQ nasional kita peringkat 30 se-Asia dan peringkat 130 sedunia. Akan tetapi ketertinggalan itu bisa dikejar dengan literasi. Yakni membiasakan anak-anak sejak dini menulis dan membaca apapun dengan senang. Karena hanya dengan literasi, IQ kita bisa tumbuh,” ujar Gus Yani.

Gus Yani, literasi sangat penting di era digital. Menurutnya, skill menulis dalam industri di masa depan akan dibutuhkan pada profesi dan pekerjaan apapun. Karena itu, pihaknya mendorong anak-anak agar mau menulis meskipun sederhana.

Untuk itu dia berharap kedepannya lomba literasi dapat dilakukan secara rutin setiap tahun, mulai tahun depan. “Maka mudah-mudahan mulai 2023 nanti, kita dapat menggalakkan semangat literasi sejak dini. Kita tidak bisa menyiapkan tantangan di masa depan untuk anak-anak kita, tapi setidaknya kita bisa menyiapkan anak-anak kita terhadap tantangan di masa depan. Salah satunya dengan gerakan literasi sejak dini,” ungkapnya.

Gus Yani, berpesan kepada para juara lomba menulis surat cinta agar terus semangat dalam latihan menulis.  Dan pula meningkatkan skillnya sehingga nantinya siap berkompetisi di tingkat nasional untuk mengikuti lomba literasi lain dan bersaing kompetitif dengan seluruh pelajar se-Indonesia.

“Selamat untuk anak-anakku yang juara. Tetap semangat dan terus berlatih menulis dengan baik. Jangan berpuas diri dulu, jadikan prestasi ini sebagai lecutan untuk meningkatkan skill menulis kalian, agar nantinya kalian mampu bersaing dengan kompetitif dalam lomba menulis tingkat nasional yang pesertanya pelajar seluruh Indonesia,” harapnya.

Adapun para pemenang lomba menulis surat cinta untuk Bupati dan Wabup Gresik kategori SMP diraih  Juara 1  Karina Syifa Nuur Callysta dari SMP Muhammadiyah 1 Gresik, Juara 2 Debby Ellzadiya Nurmasyita dari MTs Muhammadiyah 9 Wotan, Juara 3 Keyza Azkanya dari UPT SMPN 5 Gresik, Harapan 1 Wiwit Ratih Ayu Nimas Putri dari UPT SMPN 4 Gresik, Harapan 2 Naufal Fadhlur Rokhman dari MTsN Gresik, dan Harapan 3 Almira Rayyani dari UPT SMPN 1 Gresik.

Sedangkan kategori SD diraih Juara 1  Keisha Qonitah El Haniyah Aarafat dari Minu Trate Putri Gresik, Juara 2 Risky UPT SDN 387, Juara 3 Putri Batrisyah Aureliyah UPT SDN 360, Harapan 1 Reyhan Prahardika Ananta UPT SDN 168, Harapan 2 Janeeta Malilah SD IT Al Ibrah, Harapan 3 Nayra Firza Aulia dari Muhammadiyah 1 GKB.

Gus Yani, mengingatkan, agar Dispendik Gresik selalu waspada dan melek akan perkembangan zaman. Menurutnya, jika ingin merubah atmosfer pendidikan di Gresik, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kinerja SDM Dispendik.

“Mustahil dapat mewujudkan perubahan kalau cara dan kinerja tidak berubah. Jangan sampai kita terjebak dalam situasi yang sama terus. Maka Dispendik sekarang harus berbeda dengan yang dulu,” pinta Gus Yani.

Namun demikian, Gus Yani juga mengapresiasi kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik atas terselenggaranya berbagai macam lomba, pentas seni, pameran inovasi sekolah, penghargaan kepada para guru berprestasi dan ratusan stand UMKM lokal.

“Pameran ini adalah bentuk sebuah kreativitas dari Dinas Pendidikan. Atas terselenggaranya pameran ini saya harapkan menjadi sebuah motivasi untuk mendalami serta mengembangkan dunia pendidikan di Kabupaten Gresik menjadi lebih baik,” katanya.

Menjelang berakhirnya sambutan, untuk menghormati para guru pada momen Hari Guru kali ini,  tidak disangka Gus Yani membacakan sebuah puisi hasil karangannya sendiri. Bait-baitnya sebagai berikut :

‘Jasa guru seiring lengkang oleh waktu.

Meski tiap hari memberikan ilmu.

Guru adalah garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa.

Ia rela sabar mengajari siswanya meski gaji tak seberapa.

Bahkan ada yang hanya dibayar terimakasih saja.

Guru mengantarkan siswa hingga menuju gerbang kesuksesan.

Namun, apakah pernah guru menagih hutang itu di masa depan.

Tidak pernah, itulah guru yang selalu ikhlas dalam memberikan pelajaran.

Ada yang rela berangkat mengajar jauh, dari rumah karena panggilan hati.

Demi mencerdaskan anak bangsa hingga di pelosok negeri.

Jasa guru tak akan terganti, sampai siswanya sukses menjadi bupati’.

Aplaus tepuk tangan hadirin terdengar menggema di ruangan Gejos itu usai bupati membaca puisi.Setelah membacakan puisi. Turut  hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S. Haryanto, Asisten I Suyono, Ketua MKKS, Ketua KKKS, Ketua Tim Rintisan Pendidikan Syifaul Qulub, dan seluruh guru di lingkungan Kabupaten Gresik, serta pengunjung umum. (dra)