Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Perpustakaan Britania Raya, British Library bersama peneliti lokal Banyuwangi melakukan dilakukan digitalisasi naskah kuno di wilayah ini. Butuh waktu satu tahun untuk menyelesaikan proyek itu.
Sejatinya, digitalisasi naskah kuno ini sudah dimulai Agustus 2021. Rencananyam berakhir pada Agustus tahun ini. “Pada paruh pertama ini, kita fokus pada tahapan persiapan Sumber Daya Manusianya,” kata Koordinator Peneliti Program EAP Banyuwangi Wiwin Indiarti saat ditemui di tengah kunjungan di kediaman pemilik naskah di Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Minggu (20/3).
Selama penyiapan sumberdaya manusia, digelar serangkaian pelatihan. Mulai tim peneliti, petugas pemotretan, pengisian metadata hingga agen lokal. Tujuannya, memastikan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan standar.
“Tentunya, standar dari British Library,” tegas penerjemah sejumlah naskah kuno Banyuwangi itu. Dalam digitalisasi ini, ditargetkan memotret 80 naskah kuno di Banyuwangi, termasuk kawasan Tapal Kudo (Jember, Bondowoso, Situbondo dan Lumajang). Dari puluhan naskah kuno itu, lebih dari setengah dari target sudah terdigitalisasi.
Harapannya, dengan digitalisasi mampu menyelamatkan naskah kuno yang rawan rusak. Setidaknya, data yang ada di dalam naskah tersebut. “Jadi, memori kolektif masyarakat dalam naskah tersebut masih bisa diselamatkan,” jelasnya.
Tak kalah penting, nantinya menyebarluaskan pengetahuan yang terdapat dalam naskah kuno secara online. (udi)











