Malang, (pawartajatim.com) – Kantor Wilayah II Badan Kepegawaian Negara (BKN) melaksanakan Rapat Koordinasi Evaluasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tahun Anggaran 2024 dan Manajemen Talenta di Pendopo Peringgitan Kabupaten Malang, Kamis, (24/7/2025). Salah satu isu prioritas yang menjadi bahasan dalam forum ini adalah terkait Manajemen Talenta ASN.
Kepala BKN, Zudan Arif, menuturkan bahwa BKN terus berkomitmen untuk memperkuat manajemen talenta ASN guna mendukung pembangunan nasional. Zudan mengungkapkan manajemen talenta bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penempatan dan pengelolaan ASN.
Dengan sistem ini, pegawai dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan kinerja pemerintah. Proses seleksi dan penempatan akan dilakukan melalui satu pintu untuk memastikan transparansi, efisiensi, dan efektivitas.
“Ke depan kita menggunakan satu pintu dengan manajemen talenta ini akan lebih cepat, lebih efektif dan hasilnya pasti akan lebih bagus,” katanya. Zudan menambahkan, rapat kerja yang diikuti oleh seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian serta Kepala BKD/BKPP/BKPSDM Provinsi/Kabupaten/Kota se-Jawa Timur/Jatim dengan 38 Kepala Daerah ini juga menjadi langkah konsolidasi.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, dimana BKN diharapkan mampu mendukung kinerja pemerintahan agar semakin efektif, efisien sehingga baik program nasional maupun provinsi dan kabupaten/kota dapat berjalan beriringan.
Provinsi Jatim mendukung program Manajemen Talenta ASN dengan kehadiran para kepala daerah yang menjadi wujud dukungan dan semangat untuk bersama meningkatkan efektivitas kinerja para ASN.
Komitmen ini pun diperkuat dengan adanya penandatanganan Komitmen Bersama Akselerasi dan Keberlanjutan Manajemen Talenta. Terkait manajemen talenta, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menjalin kerja sama dengan Pelopor Konsep ESQ Ary Ginanjar dengan metode Talent DNA.
“Ini menjadi pintu masuk betapa sesungguhnya mengidentifikasi karakter dari masing-masing ASN, CASN maupun PPPK,” bebernya. Tidak hanya untuk pemerintahan, Khofifah memberikan bahwa talenta manajemen ini juga menyasar sekolah-sekolah. Bahkan diharapkan bukan hanya untuk peningkatan SMA/SMK tetapi manajemen talenta ini sudah dimulai dari tingkat PAUD.
Jadi mereka sudah memiliki aplikasi untuk bisa melakukan identifikasi bakat anak mulai dari PAUD. “Harapannya adalah Jawa Timur bisa menjadi lumbung talenta nasional. Jadi, lumbung talenta bukan hanya dari ASN-nya, tapi juga dari siswa didik yang ada di Jawa Timur. Ini kita akan meluaskan ke sekolah sekolah swasta juga. Ini akan mempermudah kita melakukan pemetaan,” sambungnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Dr. Wahyu Hidayat, menyatakan dukungan terhadap sistem manajemen talenta dan telah memulai tahap persiapan. Wahyu H, Wali Kota Malang menargetkan sistem ini dapat diterapkan pada tahun 2026.
“Sudah kita mulai tahap-tahapnya, parameternya sudah kita lakukan. Saat retret kemarin juga menanyakan sejauh mana progresnya. Harapannya tahun ini kita kejar semua dan selesai, sehingga tahun depan Kota Malang sudah bisa melaksanakan manajemen talenta,” ujar Walikota.
Pemerintah Kota Malang terus mendorong percepatan pengisian jabatan, khususnya untuk mengantisipasi kekosongan pada Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang saat ini sebagian masih diisi oleh tugas pelaksana (plt).
“Kami tidak menunggu sistem manajemen talenta selesai diterapkan. Prosesnya akan berjalan paralel dengan pengisian jabatan. Jadi bisa jalan bersamaan,” jelas Wahyu Hidayat. Menurut dia, dengan penerapan sistem manajemen talenta, kekosongan jabatan tidak akan berlangsung lama.
Bahkan, pengisian posisi dapat dilakukan hanya dalam hitungan hari jika ada pejabat yang meninggalkan jabatannya. Sistem ini dirancang untuk mempertemukan ASN berdasarkan golongan, pangkat, dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing perangkat daerah, termasuk dinas-dinas baru yang tengah mengusulkan pembentukannya. (sam)