
Banyuwangi,(pawartajatim.com) – Kerja keras Banyuwangi mengembangkan destinasi berbuah prestasi internasional. Adalah Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah yang menyabet penghargaan Internasional The 5th ASEAN Homestay Award. Penghargaan diserahkan di Malaysia, Senin (20/1/2025).
Keberhasilan Desa Kemiren bermodalkan keundikan budaya dan keramahan warganya. Warga Kemiren yang mayoritas Suku Osing mampu melestarikan adat istiadat, bahasa dan kesenian tradisional. Bahkan, warga mendirikan homestay bernuasan kehidupan warga Osing.
“ “Alhamdulillah dengan konsisten menjunjung kearifan lokal, Desa Kemiren meraih penghargaan tingkat ASEAN di bidang homestay,” Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kemiren, Moh Edy Saputro usai menerima penghargaan di Malysia.
Sedikitnya 40 homestay tumbuh di Desa Kemiren. Seluruhnya milik warga lokal dengan arsitektur Osing. Selain budaya, warga menyuguhkan aneka kuliner khas melalui Pasar Kampoeng Osing setiap Minggu pagi.
Meski bertahan dengan budaya tradisional, Desa Kemiren menjaga amenitas dengan baik. Mulai fasilitas toilet hingga pelayanan publik berbasis digital. Sebelumnya, Desa Kemiren meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024. Salah satunya budaya yang masih kental adalah Tari Gandrung, Mocoan Lontra Yusuf dan angklung paglak.
Prestasi tingkat ASEAN ini menambah kebanggaan bagi Banyuwangi. Sekaligus, memperkuat posisi Banyuwangi di kancah pariwisata internasional. Khususnya pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal melalui pengembangan desa wisata.
“Terima kasih atas kerja keras teman-teman di desa. Keberhasilan Desa Kemiren akan menjadi pengungkit bagi desa wisata yang lain di Banyuwangi untuk terus berbenah,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (udi)