Surabaya, (pawartajatim.com) – Selama 25 tahun menabung dari jualan kipas dari bambu, akhirnya Mbah Lahar, warga Dusun Semampir, Desa Madulegi, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, bisa berangkat ibadah haji tahun ini. Raut wajah bahagia terpancar jelas dari wajah Kakek berusia 88 tahun ini, saat ditemui di Graha Bir Ali Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
“Keuntungan per hari mulai Rp 50.000 sampai rata-rata Rp 100.000. Pernah ada pembeli yang membayar lebih sampai Rp 1 juta,” kata Mbah Lahar, saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Kamis (8/6).
Sayangnya, beberapa tahun terakhir ini, karena penjualan kipas bambu menurun, ia akhirnya menambah barang dagangannya. Seperti kemoceng, pisau, gunting, dan lain-lain. Ia merasa sangat bersyukur di usia senjanya, sang pencipta masih memberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.
“Alhamdulillah, saya daftar haji pada 2016, dan mendapat kesempatan berangkat ke Tanah Suci tahun ini,” katanya. Sebenarnya, pada 2016 lalu, anak-anak Mbah Lahar, akan mendaftarkan kedua orang tuanya untuk menunaikan ibadah haji.
Namun, Mbah Lahar, menampik karena ia ingin mendaftar haji dengan usahanya sendiri. Sehingga, saat itulah sang istri berkesempatan lebih dulu untuk menunaikan ibadah haji. Mbah Lahar, menjadi salah satu calon jemaah haji kloter 25 Embarkasi Surabaya yang akan berangkat tahun ini. (red)