Sidoarjo, (pawartajatim.com) – Sebagian warga kesal dengan sikap Kades Balongdowo Kecamatan Candi Amiril Mukminin, yang menumpuk sembako di kantor balai desa. Pasalnya, sembako berupa beras dari bantuan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tidak segera dibagikan ke warga yang membutuhkan karena terdampak pandemi Covid-19.
“Kami sudah mengajukan daftar warga yang diminta kades untuk mendapat sembako lima bulan lalu, namun hingga sekarang belum juga diberi,” kata Tartib, Ketua RT 06/RW 01 Desa Balongdowo, Jum’at (19/11).
Tartib mengatakan, dirinya selaku ketua RT sudah mengajukan 15 nama para janda untuk mendapat bantuan sembako karena pandemi Covid-19, namun hingga saat ini tidak ada kejelasannya.
“Saya sampai malu ditagih warga yang sudah kami data berupa fotocopy KTP dan KK, karena hingga hari ini belum juga dapat kabar dari kades mengenai kepastian sembako warga kami,” ujarnya.
Pernyataan Tartib dibenarkan sejumlah warga RT 06/RW 01 Desa Balongdowo antara lain Alex Suyanto, Marniti, Riati dan Mariam bahwa mereka belum menerima sembako dari desa.
“Saya ini sangat membutuhkan bantuan sembako karena terdampak Covid-19, pekerjaan saya yang kuli serabutan penghasilannya tidak menentu selama pandemi ini,” papar Alex Suyanto.
Ia mengatakan, bahwa di balai desa masih banyak sembako yang disimpan dan tidak segera dibagikan ke warga, padahal warga sangat membutuhkan sembako. “Tidak tahu kenapa pak kades tidak segera memberikan ke warga,” tambahnya.
Dedy salah tokoh masyarakat desa Balongdowo sangat menyesalkan tindakan Kades Amiril Mukminin, yang tidak segera membagikan sembako ke warga. “Beras sembako itu kan bantuan dari Bupati Gus Muhdlor, mestinya harus segera dibagikan habis dan tidak ditumpuk lama-lama,” tegas Dedy.
Kades Balongdowo Amiril Mukminin, ketika dikonfirmasi mengatakan, sembako bantuan dari Bupati Gus Muhdlor, sudah diserahkan ke warga yang membutuhkan sesuai dengan data yang diajukan oleh RT.
”Kalau ada warga yang belum mendapatkan silahkan datang ke kantor desa dengan membawa KTP untuk mengambil sembako,” harapnya. Selain soal sembako yang disoal warga, masalah proyek bantuan keuangan (BK) sebesar Rp 150 juta untuk pavingisasi jalan juga diprotes salah satu anggota DPRD Sidoarjo dapil Candi, Tanggulangin, Porong dan Jabon.
“Tim saya sudah datang ke Kades Balongdowo memberitahukan kalau ada dana BK dari saya untuk pavingisasi jalan sesuai dengan proposal yang dibuat, itu sekitar Juni lalu. Eh…, malah tidak diakui itu dari saya katanya dari anggota DPRD lain dan eksekutif,” terang anggota dewan tersebut.
Yang bikin tambah kesel lagi, anggota dewan tersebut, ketika dirinya datang ke balai desa untuk menanyakan sudah sesuai tidak peruntukan dana BK saya, Kades Amiril Mukminin malah tidak mau menemui. “Ini jelas sikap kades sudah meremehkan terhadap anggota dewan. (no)