Gresik, (pawartajatim.com) – Perusahaan peleburan tembaga ini memiliki komitmen untuk terus mengedepankan pembangunan berkelanjutan. PT Freeport Indonesia (PTFI) berperan aktif dalam pengelolaan limbah konstruksi dari proses pembangunan smelter, melalui Pusat Transformasi Bersama (PTB).
PTB yang diresmikan pada November 2022 itu merupakan hasil kerja sama PTFI dengan Yayasan Takmir Masjid Manyar (Yatamam) dan PT Raya Manyar Persada (RMP) di Desa Manyarejo, Gresik, Jawa Timur. PTB memiliki fungsi utama untuk mengelola sampah daur ulang sementara (temporary recyclable waste transfer facility) dari proyek pembangunan smelter.
Fasilitas ini mengupayakan pemulihan material melalui konsep daur ulang sehingga dapat mengurangi sampah anorganik dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). CSR Superintendent PTFI, Nana Suharna, berharap PTB dapat memberikan manfaat sosial karena bisa melakukan pemilahan limbah konstruksi secara langsung di lokasi pembangunan smelter, kemudian diolah di PTB.
“Penjualan hasil produk pengolahan limbah konstruksi, yang sudah memiliki nilai tambah tersebut dilakukan pihak ketiga,” ungkap Suharna. Salah satu pengelolaan limbah konstruksi yang dilakukan adalah, pengelolaan besi sisa tiang pancang, kayu, dan material sisa konstruksi lainnya melalui proses upcycling untuk menjadi produk mebel.

Material yang tidak dapat didaur ulang dijual melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang telah bekerja sama dengan PTB dengan harga murah. Dengan demikian lanjut Suharna keuntungan yang didapat BUMDes dapat digunakan untuk meningkatkan potensi UMKM dibawah binaannya dan sebagai tambahan modal usaha.
Dari hasil penjualan material yang tidak layak daur ulang, PTB telah memberikan santunan secara berkala kepada anak yatim sebagai bagian dari bentuk kerjasama dengan Yatamam. Muhammad Reza, karyawan PTB menambahkan sejak didirikan, PTB telah memberikan santunan kepada 467 anak yatim dari 11 desa di sekitar proyek pembangunan smelter.
Di samping itu, produk hasil upcycling yang dikelola PTB belum diperjualbelikan ke masyarakat setempat, melainkan didonasikan. Contohnya adalah meja mengaji berbahan kayu yang didonasikan ke masyarakat dan masjid setempat.
PTB juga melatih warga setempat yang beralih dari petani tambak ,ke peran yang akan mendukung industrialisasi di daerah tersebut. Saat ini, pekerja lokal bekerja sebagai tukang kayu dan diberi pelatihan untuk bekerja secara efektif dalam industri baru.
‘’Dalam jangka panjang, PTB tidak hanya bertujuan untuk mengubah limbah menjadi produk berharga, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan dan kemandirian masyarakat lokal,” kata Reza. (dra)











