Surabaya, (pawartajatim.com) – Belasan Calon Haji (Calhaj) dari Embarkasi Surabaya gagal berangkat ke Tanah Suci. Tragisnya diantara calon jamaah tersebut ada yang langsung diturunkan dari pesawat menjelang penerbangan.

Kejadian ini mendapat tanggapan serius dari Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Abdul Haris. Pria asli Gresik ini mengatakan calon jemaah yang batal berangkat tersebut mengalami sakit dan ada pula yang meninggal.

“Ke-17 orang itu, satu wafat, tiga kembali ke daerah, tujuh masih  di RSUD Haji Sukolilo,  lalu enam suami dan istri jemaah yang dirawat,” kata Haris, di Asrama Haji Surabaya Senin (20/5) kemarin.

Abdul Haris Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji/PPIH Embarkasi Surabaya. (foto/dra)

Sejumlah calon haji yang dipulangkan karena alasan sakit tersebut berasal dari Magetan, Malang dan Lamongan. Sedangakan, calon haji yang meninggal berasal dari Madiun. “Dipulangkan ke Magetan, Malang dan Lamongan, untuk Lamongan gagal ginjal, sisanya anemia dan sesak napas. Kemudian jemaah yang meninggal tercatat dari kloter 16 Madiun karena sakit lambung,” tambah Haris.

Pria asal Kecamatan Bungah Kota Pudak ini menjelaskan ada satu jemaah mengalami sesak napas ketika pesawat sudah akan terbang. Calon haji yang tergabung dalam kloter 32 dari Kabupaten Pasuruan itu pun kembali diturunkan.

“Iya sesak napas diturunkan ke Bandara Internasional Juanda Sidoarjo, sekarang sedang dalam proses pengobatan,” katanya. Dikatakan lagi, sakit itu kan enggak permisi, bisa-bisa karena pikiran takut di pesawat, bisa datang karena ketakutan.

Mungkin juga bisa karena trauma, takut, kondisi tubuh kurang fit, saat pemeriksaan enggak apa-apa,” jelasnya. Menurut Haris, pihaknya saat ini masih menunggu hingga para calon jemaah tersebut sembuh.

Selanjutnya, panitia bakal mengatur keberangkatan mereka di kloter berikutnya. “Kita mendekati injury time (menit terakhir) untuk memastikan pengurusan visa penggantinya. Kalau kita dekat khawatirnya proses pembatalan atau proses penggantian akan sulit,” lanjut pria yang enerjik ini.

Ia menyatakan, pihaknya bakal melakukan evaluasi terkait pengecekan kesehatan tersebut. Hal itu untuk mengantisipasi lolosnya jemaah yang menderita sakit. “Pemeriksaan biasa sesuai standar SOP, seperti  pemeriksaan kesehatan, tekanan darah, jantung, kesiapan secara fisik diperhatikan,” pungkasnya. (dra)