Surabaya, (pawartajatim.com) – Sebanyak 34 mahasiswa, dosen dan tujuh profesor dari Sembilan negara mengunjungi YPPI Schools di Jalan Sutorejo Utara I/2-6 Surabaya Senin (8/9). Khususnya Sekolah Dasar/SD YPPI -IV dan SMP YPPI -3.
Mereka menjelajahi kekayaan Indonesia lewat music, kuliner dan permainan tradisional. Mereka belajar langsung melalui kegiatan ekstrakulikuler dari sekolah ‘nada ke rasa’ melalui angklung, gamelan & minuman teh telang.
‘’Pengenalan permainan tradisional seperti engkle, dakon, bekel dan lompat tali. Juga sambutan permainan pianica dari siswa-siswi YPP Presschool serta tari kendang dari siswa-siswi SD YPPI IV juga tari jaranan dari siswa-siswi SMP YPPI 3,’’ kata Kepala Divisi Operasional YPPI, Pujiati S.M disela-sela kunjungan Senin (8/9).
Selanjutnya, kata dia, peserta diajak untuk merasakan langsung kekayaan budaya Indonesia melalui sejumlah aktivitas menarik. Seperti, eksplorasi music tradisional siswa-siswi YPPI Schools mendampingi para mahasiswa dan dosen asing belajar memainkan gamelan dan angklung dibagi per kelompokuntuk belajar memainkan gamelan, angklung.

‘’Dua alat music tradisional yang berasal dari Jawa dan Sunda ini memiliki filosofi kebersamaan dan keharmonisan. Dengan penuh semangat, mereka mencoba mengatur nada dan tempo secara berkelompok, menciptakan harmoni yang unik,’’ ujar Kepala SMP YPPI 3, Roni Poerwantoro, S.Si.
Demikian juga dengan demo kuliner tradisional Indonesia, salah satu kegiatan paling diminati adalah sesi memasak makanan tradisional Jawa. Khususnya klepon – jajanan pasar berbentuk bulat kecil berwarna hijau dengan isian gula merah cair, dilapisi kelapa parut.
Para siswa-siswi YPPI Schools dan peserta belajar Bersama menggulung adonan, mengisi gula merah, merebur hingga matang. Lalu menikmati rasa manis dan legit khas Indonesia. Permainan tradisional Indonesia tidak kalah seru.
Peserta juga diperkenalkan dengan permainan masa kecil Indonesia seperti engkle (lompat kotak), dakon, bekel, dan lompat tali. Interaksi ini menciptakan suasana hangat penuh canda tawa sekaligus mengenalkan nilai-nilai kebersamaan dan kegembiraan khas budaya local.
Kegiatan hasil kerja sama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan YPPI Schools ini menjadi ajang pertukaran budaya lintas bangsa. “CommTECH ini sebenarnya wadah pengenalan teknologi dari ITS, tapi di dalamnya ada program budaya. Kerja sama dengan YPPI sudah berjalan sejak 2014. Setelah sempat vakum, kini hadir lagi dengan nuansa berbeda,” jelas Roni.

Sementara, Kepala SD YPPI-IV, Wina Ayu Trisnawati, SP, S.Pd mengenalkan, teh bunga telang sebagai minuman penyambutan khas sekolah sesuai motto Ecological Awareness. “Mahasiswa asing saja mau belajar budaya kita. Kenapa kita tidak berusaha mempertahankan dan mengembangkannya lebih baik?” tambah Wina Ayu Trisnawati.
Pujiati, menambahkan, pihaknya berharap budaya Indonesia bisa dikenang oleh 34 mahasiswa dari Sembilan negara ini. ‘’Kami percaya bahwa memahami budaya tidak cukup hanya dari buku saja. Tetapi harus dirasakan, dicicipi dan dialami langsung. Acara ini diharapkan menjadi jembatan antar bangsa yang mempererat hubungan melalui pemahaman budaya,’’ ujar Puji. (bw)