Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Meski puncak arus balik, belum semua pemudik dari Jawa kembali ke Bali. Diperkirakan, baru 20 persen kendaraan pemudik yang sudah menyeberang lagi ke Pulau Dewata. Sedangkan penumpang baru sekitar 24 persen.
Puncak arus balik dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang diprediksi terjadi Minggu (14/4/2024) hingga Senin (15/4/2024). Hal ini terlihat dari lonjakan penumpang dan kendaraan yang masuk di Pelabuhan Ketapang.
Meski terjadi lonjakan, kondisi pelabuhan ujung timur Jawa ini terpantau lancar. Data dari Posko Pelabuhan Ketapang, jumlah penumpang yang menyeberang ke Bali mulai 11-13 April atau H+2 Lebaran mencapai 101.461 orang.
Jumlah ini baru 24 persen dibandingkan total penumpang yang mudik dari Bali pada H-7 hingga hari H Lebaran. Total sebanyak 420.624 orang. Sedangkan kendaraan roda dua yang kembali ke Bali mencapai 12.089 unit atau 16 persen.
Saat arus mudik, total roda yang keluar Bali melalui Pelabuhan Ketapang mencapai 76.912 unit. Sementara kendaraan roda empat yang balik ke Bali sudah mencapai 30 persen atau 11.668 unit.
Saat arus mudik jumlah kendaraan yang tiba dari Bali mencapai 39.161 unit. Jika ditotal, kendaraan pemudik yang sudah kembali ke Bali baru 20 persen atau 25.342 unit. Ketika arus mudik, total kendaraan yang keluar Bali sebanyak 129.815 unit.
“Kami prediksi, puncak arus balik ke Bali akan terjadi dua kali. Pertama, Minggu (14/4/2024) hingga Senin (15/4/2024). Yang kedua, Minggu (21/4/2024) ini,” kata General Manager PT Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang – Gilimanuk Syamsudin, Senin (15/4/2024) siang.
Puncak arus balik yang kedua ini didasarkan pada tradisi pemudik yang memilih kembali setelah Lebaran Ketupat. Lalu, para pemudik dari Jawa kebanyakan pekerja informal. Sehingga, kembalinya tak tergantung jadwal masuk kantor. (udi)