Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Beras impor asal Thailand dan Vietnam yang sempat disimpan di gudang Bulog Banyuwangi mulai disebar. Sedikitnya tiga wilayah mulai mendapat kiriman beras tersebut. Masing-masing Bali, Nusa Tenggara Timur dan Bondowoso, Jawa Timur/Jatim.
Ketiga daerah tersebut masuk kategori rawan krisi beras. Sehingga, wajib dikirimkan beras untuk pasokan pangan. “Pasokan yang dikirim ke tiga daerah ini mencapai 16.000 ton,” kata Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Harisun, Jumat (22/9).
Beras impor yang dikirim rinciannya sebanyak 7.000 ton dikirim ke Bali, 5.500 ton dikirim ke Nusa Tenggara Timur, dan 3.500 ton ke Bondowoso. “Kami mendapat tugas dari Bulog pusat untuk mengirim beras ke tiga daerah tersebut,” jelasnya.
Pengiriman beras ini bertujuan melakukan pemerataan stok. Apalagi, tiga daerah itu sedang mengalami defisit beras. Karena jumlahnya sangat besar, pengiriman beras tersebut membutuhkan waktu tak sebentar.
Sehingga, kuota yang ditargetkan bisa terkirim seluruhnya. Proses pengiriman dari gudang Bulog Banyuwangi sudah berjalan beberapa hari lalu. Beras impor yang tersimpan di Banyuwangi sebanyak 24.600 ton. Jumlah ini dikirim sebanyak lima kali.
Seluruhnya dibongkar di Pelabuhan Tanjungwangi, Kecamatan Kalipuro. Khusus cadangan beras untuk Banyuwangi dipastikan aman hingga 14 bulan ke depan. Selain mengirim ke tiga daerah defisit beras, Bulog Banyuwangi menyalurkan beras bantuan pangan ke warga.
Total penerimanya sebanyak 122.047 keluarga. Masing-masing menerima bantuan sekitar 10 kg. Penyaluran itu untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Bantuan ini digelontor selama tiga bulan, mulai September, Oktober, dan November.
Proses penyaluran sudah dilakukan sejak 18 September lalu. Targetnya, rampung akhir bulan ini. Selain beras bantuan pangan, beberapa upaya lain dilakukan untuk menekan harga beras.Mulai dari memasok beras program stabilitas pasokan dan harga pangan atau SPHP ke pasar-pasar, hingga operasi pasar.
Saat ini harga beras di Banyuwangi masih terbilang tinggi. Beras medium tembus Rp 10.900 per kg, sedangkan beras premium mencapai Rp 13.900 per kg. (udi)