Mahasiswa UMM gelar program pengabdian masyarakat. (foto/ist)

Malang, (pawartajatim.com) – Pengembangan identitas kopi local, mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan. Salah satunya, kelompok mahasiswa Universitas Muhammadiah Malang (UMM) yang melakukan kegiatan Program Pengabdian Masyarakat di Desa Tambaksari, Purwodadi, Pasuruan.

Kelompok yang terdiri dari lima mahasiswa dari jurusan Ilmu Komunikasi ini melakukan pendampingan kepada masyarakat serta membantu dalam pembuatan branding kopi dari wilayah tersebut, yang bertujuan agar memiliki nama brand atau identitas.

Salah satu mahasiswa UMM, Larasti, yang mengikuti kegiatan tersebut mengatakan, nama brand kopi yang akan dugunakan adalah ‘SEKAWAN’. Dalam bahasa Jawa yang artinya empat. Hal ini karena Desa Tambaksari memiliki empat dusun yang unggul dalam produksi kopi.

Yaitu Dusun Krai, Dusun Ampelsari, Dusun Gunung Malang, dan Dusun Tambakwatu. Adapun kegiatan pembuatan brand kopi produk UMKM berupa pembuatan logo. ‘’Seperti kita tahu, Logo merupakan identitas utama untuk membantu mengidentifikasi dan membedakan suatu produk dari yang lain dan nantinya akan di pasarkan kepada konsumen,’’ kata Larasati, di Malang Kamis 29/8).

Selain itu, kata dia, pihaknya juga menentukan packaging yang cocok untuk produk tersebut agar menjadi nilai plus di mata konsumen. Dalam segi pemasaran dirinya bersama tim akan membantu lewat media social.

‘’Seperti yang kita tau dalam berjalannya waktu tekonologi akan lebih maju dan akan lebih canggih. Jadi salah satu jalan yaang paling efisien dalam pemasaran yaitu lewat media sosial. Namun, dalam pemasaran ini juga memperlukan kreativitas yang selanjutnya akan di bantu oleh beberapa karang taruna di Desa Tambaksari tersebut,” ungkap Larasati.

Desa Tambaksari berada di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur/Jatim Indonesia memiliki luas wilayah 773 hektar, dan memiliki ketinggian 1200 Mdpl. Dengan memiliki ketinggian tersebut, Desa Tambaksari mempunyai udara yang cukup sejuk.

Sehingga wilayah tersebut dapat dikatakan unggul untuk produksi kopi. Saat ini, jumlah penduduk Desa Tambaksari sebanyak 5.500 jiwa dengan jumlah kepala keluarga mencapai 1.500 kepala keluarga, terdiri dari empat dusun yaitu Dusun krai, Ampelsari, Gunungmalang, dan juga Tambakwatu.

Desa ini tak hanya unggul dalam bidang kopi namun Desa Tambaksari juga memiliki perkebunan lain antara lain alpukat, durian, kopi robusta dan kopi arabika. Permasalahan utama yang dimiliki di Desa Tambaksari tersebut yaitu kurangnya branding.

Selama ini Desa Tambaksari memanfaatkan komoditasnya dalam untuk konsumsi pribadi, tanpa di kelola lebih lanjut. (bw)