Surabaya, (pawartajatim.com) – Empat siswa SMA Al Hikmah Surabaya berhasil meraih penghargaan internasional dalam ajang Teknofest 8th Istanbul International Invention Fair (ISIF) 2023 di Istanbul, Turki. Mereka menciptakan karya inovasi bernama Cinacas untuk mengurangi kecanduan rokok.

Cinacas dibuat dari campuran ekstrak pala dan kayu manis yang diklaim mengandung antidepresan dan antioksidan alami untuk membantu perokok berhenti merokok. Keempat siswa tersebut, yakni Achmad Firdaus Assabil, Afarrel Febryan Ghifarry Putra Andy, Haidarrozan Pramasonny, dan Muhammad Rafasya Rafie Prasetya.

Dalam penelitiannya berjudul Efektivitas Cinacas untuk Mengurangi Kecanduan Rokok, mereka berhasil meraih medali perunggu di ajang Teknofest 8th Istanbul International Invention Fair (ISIF) 2023 yang digelar pada 27 April hingga 1 Mei 2023 di Istanbul, Turki.

SMA Al Hikmah Surabaya merupakan satu dari enam perwakilan dari Indonesia yang meraih medali, dan menjadi satu-satunya peserta tingkat SMA yang berhasil meraih penghargaan internasional di ISIF 2023. Sedangkan, peserta lainnya berasal dari perusahaan BUMN dan Perguruan Tinggi.

Ketua Tim Cinacas, Achmad Firdaus Assabil, mengatakan Cinacas merupakan singkatan dari Cinnamon Nutmeg Anti-Cigarrete Addiction Substance. Cinacas diciptakan sebagai alternatif sekaligus terapi yang efektif bagi perokok untuk mengurangi kecanduan rokok dan yang berniat berhenti merokok.

Cinacas dibuat dari campuran ekstrak pala dan kayu manis yang diklaim mengandung antidepresan alami. Kayu Manis mengandung fenol yang memiliki kemampuan untuk menetralkan oksidan penyebab stres oksidatif.

Sedangkan, Pala mengandung myristicin yang merupakan komponen psikoaktif yang dapat menimbulkan efek halusinogenis. “Cinacas dengan komposisi Pala 75 persen banding Kayu Manis 25 persen, terbukti 3,6 kali lebih efektif menurunkan depresi dibandingkan nikotin,” kata Achmad Firdaus Assabil, saat ditemui di SMA Al Hikmah Surabaya, Minggu (7/5).

Untuk proses pembuatannya, dimulai dari kayu manis dan biji pala yang utuh dihaluskan menjadi bubuk. Kemudian, bubuk kayu manis dan pala diekstraksi menggunakan cairan propylene glycol. “Hasil ekstraksi dicampurkan dengan vegetable glycerin dan tambahan propylene glycol menjadi cairan Cinacas. Selanjutnya, cairan Cinacas didiamkan terlebih dahulu dalam ruangan tanpa cahaya dengan suhu ruang,” jelasnya.

Dalam penjurian tersebut, karya Cinacas diuji mengenai dampak terhadap lingkungan. “Namun, Cinacas dibuat dari bahan-bahan alami dan tanaman khas asli di Indonesia, yakni pala dan kayu manis. Sehingga, penggunaan dalam jumlah besar pun tidak akan mengurangi atau mengganggu populasi,” ungkapnya.

Kepala SMA Al Hikmah Surabaya, Ahmad Fais, mengaku bangga dengan penghargaan internasional tersebut. “Karya inovasi Cinacas tersebut dibuat dari bahan alam, seiring dengan dorongan dan Kementerian Kesehatan untuk menggunakan obat-obatan yang terbuat dari bahan-bahan alam. Cinacas diharapkan mampu menjadi terapi yang efektif bagi perokok yang berniat berhenti merokok,” katanya.

Rencana ke depan, pihak sekolah akan mendorong karya inovasi Cinacas buatan siswa ini untuk memiliki hak paten. Sehingga, nantinya bisa diproduksi massal dan bermanfaat bagi masyarakat luas. (red)