Gresik, (pawartajatim.com) – Seorang balita Gresik mendapat bantuan pengobatan. Bayi asal Kedamaean ini menderita kelainan lebih dari satu macam. Sementara, kondisi orang tuanya kurang mampu.

Pada Minggu (13/11) pagi, balita yang bernama Nazril, bersama kedua orang tuanya diundang ke Kantor Pemerintah Kabupen (pemkab) Gresik. Di sini telah tampak Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Manajemen Kitabisa.com, serta Kepala Dinas Sosial Gresik yang siap memberi bantuan.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani tak lupa menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan media dan masyarakat, yang sudah menunjukkan kepedulian yang luar biasa kepada Nazril. Dirinya menjelaskan, dengan kondisi Nazril, seperti saat ini tentunya memerlukan pelayanan kesehatan secara berkelanjutan agar bisa tumbuh dan berkembang seperti balita lainnya.

“Insha Allah kita dari Pemerintah Kabupaten Gresik tidak akan tinggal diam. Seperti saat kemarin adik Nazril, memerlukan pelayanan kesehatan di RSAL Surabaya, kita terus mendampingi melalui Dinas Sosial Kabupaten Gresik dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik,” kata Bupati Yani, saat mendampingi Mensos Tri Rismaharini dalam rangka menyerahkan bantuan di Ruang Putri Cempo, Kantor Bupati Gresik.

Bupati Yani yakin, dengan sinergitas yang ada akan menghasilkan pelayanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gresik. Muhammad Nazril, balita dari pasangan Lindi Febrianti dan Mochamad Nadif, mengalami multiple congenital malformation atau kondisi bayi lahir dengan kelainan lebih dari satu.

Dengan kondisi tersebut, Nazril  harus menjalani beberapa kali operasi. Kisahnya lantas viral lewat berbagai media dan media sosial, lantas kemudian masuk di platform penggalangan dana Kitabisa.com.

Untuk penyembuhan penyakit yang dideritanya, Nazril telah mendapat dukungan bantuan dari kepesertaan orangtuanya dalam Bantuan Peserta Jaminan Kesehatan (BPJS). Namun, untuk kebutuhan sehari-hari dirasa masih kurang.

Sebab, penghasilan ayah Nazril, sebagai buruh pabrik masih belum mencukupi. Sementara itu, Mensos Risma, menyatakan, anggaran Kemensos tidak didesain untuk mendukung pengobatan penyakit yang membutuhkan penanganan medis berkelanjutan seperti diderita Nazril.

Untuk mendukung kelancaran selama proses pengobatan, keluarga kecil ini tetap memerlukan bantuan. “Kami kan tidak bisa anggarannya untuk pengobatan seperti ini. Itu bisa dibantu oleh para dermawan. Tapi kan ada biaya operasional, untuk makan, transportasi, dan sebagainya. Nah itu tidak sedikit juga. Kami bantu itu,” kata wanita mantan Walikota Surabaya itu.

Untuk meringankan beban orantuanya, Kemensos bersama kitabisa.com menginisiasi pendampingan layanan dukungan psikososial. Mereka juga menggalang dana untuk mendukung biaya operasional Nazril selama proses pengobatan hingga sembuh.

“Terima kasih kepada rekan-rekan media maupun media sosial yang menginformasikannya ada berita tentang adik Muhammad Nazril. Sehingga kami dapat mengetahui dari cerita itu,” tandas Risma.

Tak hanya itu, Kemensos melalui Direktorat Pemberdayaan Masyarakat juga memberikan bantuan usaha kepada orang tua Nazril yaitu peralatan untuk berjualan minuman dan sosis.

Hal ini agar orangtua Nazril, bisa mandiri dan dapat membantu perekonomian keluarga. Bantuan tersebut berupa lemari es, kompor gas, blender multifungsi, peralatan makan, peralatan masak, etalase, sealer, dan berbagai jenis bahan makanan.

Adapun total bantuan dari Kemensos yang diberikan kepada keluarga Nazril senilai Rp 22,4 juta dan bantuan hasil donasi dari kitabisa.com senilai Rp 59,9 juta. Kemudian untuk tindakan operasi, masih menunggu waktu. Menunggu usia bayi siap untuk dilakukan tindakan itu. (dra)