Armuji (baju hitam) beserta puluhan korban mendatangi rumah pemilik perusahaan travel yang berada di Kejawan Putih Gang 20 Surabaya Rabu (25/6). (foto/ist)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Wakil Walikota (Wawali) Surabaya, Armuji sidak langsung dugaan penipuan Tour Trip and Travel di Surabaya. Gerak cepat ini untuk menanggapi laporan warga. Wawali Armuji datangi langsung rumah pemilik Surya Mandiri Tour Travel terkait adanya dugaan kasus penipuan tour trip and travel yang dilakukan perusahaan travel tersebut pada Rabu (25/6).

Kejadian bermula saat adanya laporan warga yang datang ke Rumah Aspirasi Selasa (24/6) dan menyampaikan pada Armuji terkait adanya dugaan kasus penipuan yang dilakukan Surya Mandiri Tour Travel dengan korban lebih dari 300 orang yang bergabung dalam satu group whatsapp.

Mendengar laporan dari masyarakat Surabaya yang menjadi korban Tour Trip and Travel tersebut, Wawali Armuji, berinisiatif langsung melakukan sidak keesokan harinya dengan mendatangi rumah pemilik perusahaan travel yang berada di Kejawan Putih Gang 20 dengan para korban.

Setibanya di lokasi, Wawali Armuji, bersama para korban yang datang dengan korban yang jumlahnya  kurang lebih 30 orang tidak berhasil menemui pemilik travel dan tidak ada orang yang membuka pintu rumah tersebut.

Berdasarkan informasi dari Ketua RW setempat pemilik travel memang sudah lama tidak ada di rumah dan jarang kelihatan. Hanya beberapa kali orangtua dari pemilik travel yang berada di rumah ini.

Armuji (baju hitam) beserta puluhan korban mendatangi rumah pemilik perusahaan travel yang berada di Kejawan Putih Gang 20 Surabaya Rabu (25/6). (foto/ist)

“Lama orangnya tidak ada di rumah. Susah ditemui dan jarang kelihatan. Di sini hanya beberapa kali orang tuanya saja yang kelihatan,” kata RW setempat. Korban juga menceritakan jika mereka merasa ditipu karena sudah membayar lunas untuk melakukan perjalanan trip liburan, tetapi pada saat hari-h keberangkatan terjadi pembatalan sepihak oleh perusahaan travel tersebut dan tidak ada pengembalian uang yang dilakukan.

Nominal uang dari para korban bervariasi mulai dari Rp 1,1 juta hingga Rp18 juta. Korban meminta pengembalian dari pemilik travel, tapi upaya tersebut gagal dan belum menemui titik temu. “Kami bayar untuk bisa liburan trip, tetapi pada saat hari keberangkatan dicancel dan uang kami tidak dikembalikan oleh pemilik travel,” kata salah satu korban.

Dalam upaya menemui pemilik travel belum berhasil, Wawali Armuji akan mengundang ulang seluruh korban serta pemilik travel untuk mediasi lanjutan agar bisa mendapatkan solusi titik temu bagi para korban

“Kita akan mengundang para korban serta pemilik travel di tempat kami pada pertemuan selanjutnya agar bisa mediasi dengan jelas dan menemukan solusi titik temu bagi semuanya,” tutur Wawali Armuji.

Ia menyampaikan kepada seluruh korban serta warga kota Surabaya agar tidak mudah percaya pada penawaran jasa murah seperti trip liburan dan rumah cessie dengan harga yang tidak masuk akal. Karena, bisa jadi ada indikasi penipuan serupa jika harga yang ditawarkan terlampau murah dan tidak masuk akal. (nanang)