Surabaya, (pawartajatim.com) – Architecture Petra Christian University (PCU) Surabaya membuka program baru, yakni Sustainable Housing and Real Estate (SHRE). Hal ini untuk menjawab adanya isu lingkungan yang memengaruhi perancangan rumah.

Kepala Program SHRE PCU, Timoticin Kwanda, mengatakan ke depan perencanaan perumahan yang ramah kondisi lingkungan menjadi sebuah tantangan. PCU Surabaya pun menyikapinya melalui pembukaan program SHRE ini.

“Salah satu solusi dalam perencanaan perumahan di perkotaan adalah dengan perencanaan hunian yang kompak vertikal. Ini bertujuan mengurangi frekuensi lalu lintas kendaraan dan menambah jumlah ruang terbuka hijau,” kata Timoticin melalui keterangannya di Surabaya, Kamis (24/8/2023).

Timoticin, menjelaskan, bahwa akan ada peningkatan harga lahan dan konstruksi seiring makin terbatasnya lahan yang tersedia. Sehingga, pada akhirnya harga rumah juga semakin mahal. Karena itulah, tren luas hunian kini mulai bergeser kepada hunian dengan luasan lebih kecil, terutama

hunian horizontal, agar harganya lebih terjangkau. “Tantangan mendesain rumah kecil itu memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami,” jelas Timoticin. Saat ini pun, bahkan muncul tren hunian mungil.

Ini sudah menjadi fenomena di sejumlah kota besar di negara maju seperti Tokyo dan Singapore. “Konsep huniannya tentu perlu diimbangi tatanan ruang dan interior yang efisien serta fleksibel,” terangnya.

Timoticin Kwanda juga menyampaikan, saat ini program SHRE PCU Surabaya sudah mulai menerima mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024. Pada pembukaan program baru tersebut, di saat yang sama juga dilakukan Launching Logo Baru FTSP dan pemberian Lifetime Achievement Award.

Selain itu, acara ini juga dirancang sebagai momentum simbolis atas kerja sama yang terjalin antara Architecture PCU dengan beberapa pengembang real estate di Surabaya. (red)