Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Sebanyak 17.430 siswi SD di Banyuwangi mendapat suntikan vaksinasi massal. Program ini untuk mencegah munculnya kanker serviks. Dari target 21.000 siswa, vaksinasi berhasil mencapai 83 persen.

Vaksinasi ini menyuntikkan Human Papilloma Virus (HPV) kepada anak perempuan usia 11-12 tahun. Vaksin ini bisa mencegah muncul kanker serviks pada kaum hawa. “ Pelaksanaannya terus kita pantau. Targetnya harus selesai bulan ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (18/10/2023).

Gerakan vaksinasi ini sengaja menyasar kaum siswi. Harapanya, mereka terhindar dari kasus kanker serviks yang menyerang kaum perempuan berusia produktif. Ketika disuntik HPV, mereka akan tahan terhadap virus Papilloma, penyebab kanker serviks.

Vaksinasi HPV di Banyuwangi dimulai sejak tahun 2022. Program ini menyasar 10.000 siswi kelas V dan 11.000 siswi kelas VI. Mereka akan mendapatkan suntikan dosis pertama dan kedua.

“Siswi kelas V mendapatkan dosis pertama. Sementara siswi kelas VI menerima suntikan dosis kedua. Dosis pertama sudah diberikan tahun lalu ketika masih jelas V,” kata  Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat.

Vaksinasi massal ini merupakan kegiatan nasional. Sebab, secara nasional, kasus kanker serviks cenderung meningkat. Pun di Banyuwangi. Meski tergolong masih rendah. Namun, ditemukan adanya peningkatan.

“Maka dari itu vaksinasi HPV terus kita gencarkan untuk mencegah resiko penyakit berbahaya ini,” tegasnya. Vaksinasi HPV dilaksanakan berbasis sekolah. Tenaga kesehatan dari Puskesmas diterjunkan berkeliling ke sekolah-sekolah, pondok pesantren, maupun pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) untuk melakukan vaksinasi.

“Jadi, setiap sasaran  mendapatkan 2 dosis vaksin HPV dengan interval satu tahun. Sebagai pengingat, siswa yang telah disuntik dosis pertama akan mendapatkan kartu untuk pengantar dosis kedua,” tutupnya. (udi)