Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Keberhasilan program keluarga berencana (KB) di Banyuwangi dan Indonesia menarik perhatian asing. Hal ini diungkapkan sejumlah delegasi dan Duta Besar dalam diskusi grup serangkaian Ambassador Goes To Kampung KB di Banyuwangi, Rabu (15/5/2024).
Para delegasi dan Dubes dari 17 negara ini kompak mendukung program KB. Alasannya, program ini tak hanya menekan laju pertumbuhan penduduk. Namun, mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Apalagi, program ini menyasar seluruh tingkatan warga. Mulai ibu hamil, anak-anak hingga para lanjut usia. “Program KB yang ditangani BKKBN ini sangat bagus. Memang di negara kami tidak ada, tapi dampaknya cukup baik di Indonesia,khususnya Banyuwangi,” kata Simon Joseph, Konsultan Kedutaan Australia di Indonesia.
Para delegasi asing ini menilai program KB yang dijalankan sudah sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable delevelopment goals (SDGs). Yakni terwujudnya kehidupan sehat dan sejahtera, kesetaraan gender, pendidikan berkualitas, serta zero kelaparan dan kemiskinan.
“Banyak pembelajaran dari sini yang bisa diimplementasikan di negara kami,” kata Viola Matongorere, delegasi dari Zimbabwe. Senada diungkapkan delegasi dari Kanada, Kevin Tokar. Pihaknya mengagumi keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam penanganan kependudukan di Banyuwangi.
“Semuanya ikut berpartisipasi. Dari anak muda, orang dewasa, wanita, semuanya ikut terlibat dalam proses peningkatan kesehatan dan kesejahteraan di desa. Ini bagus,” ujarnya.
Program pembangunan kependudukan ini dimulai dari warga sejak dalam kandungan. Hal ini ditunjukkan dari Kampung KB di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Nantinya, kampung KB ini akan dinaikkan menjadi kampung keluarga berkualitas.
“Jadi ini akan kita bahas bersama para Dubes dan delegasi negara sahabat. Tentunya, ini akan menjadi sebuah percontohan yang bagus,” kata Plt. Deputi Penelitian dan Pengembangan BKKN, Irma Ardiana.
Kampung KB di Sidomulyo terpilih sebagai Lokasi kunjungan karena memiliki sejumlah indikator. Diantaranya, kampung ini mampu memberikan kualitas kehidupan yang baik bagi anak balita, kaum perempuan, anak remaja dan lanjut usia.
“Di Kampung KB Sidomulyo, ada empat indikator yang mencerminkan keluarga berkualitas. Dari mulai anak balita hingga para lansia yang diberdayakan. Bahkan, ada guci ASI yang tanpa menggunakan almari pendingin,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi, Dwi Yanto. (udi)