Surabaya, (pawartajatim.com) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (Abdimas UKWMS) memberikan pelatihan kepada pembudidaya lele yang tergabung dalam Kelompok Kumis Lele di Kelurahan Panjang Jiwo Surabaya.

Setelah sebelumnya berfokus pada peningkatan penggunaan listrik tenaga surya untuk budidaya ikan lele, tim Abdimas UKWMS kini mengajarkan cara produksi pangan olahan yang baik, dan metode pengemasan vakum untuk meningkatkan kualitas produk olahan ikan lele.

Dosen Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UKWMS Chatarina Yayuk Trisnawati mengatakan, kurangnya pemahaman warga mengenai pengolahan produksi pangan olahan yang baik. Padahal, pengetahuan dan pemahaman ini sangat membantu kelancaran produksi, terutama menjamin keamanan produk yang dihasilkan.

“Tujuan pelatihan ini adalah memberikan pendampingan kepada Mitra agar kegiatan budidaya ikan lele dan produksi olahan lele berjalan lancar, serta sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Kelompok Kumis Lele,” kata Yayuk, di Surabaya Senin (16/9/2024).

Ia memastikan, sebelum pelatihan, tim Abdimas UKWMS memantau kualitas produk olahan ikan lele beku belum optimal karena usia simpan produk berkisar tiga hingga empat bulan. Akibatnya, potensi penerimaan dari konsumen menurun.

Penyebab lainnya, yakni proses pengemasan produk yang belum optimal. Sebelumnya, pengemasan dilakukan menggunakan plastik dan direkatkan menggunakan alat sealer. ”Cara ini memungkinkan udara yang terikut dalam kemasan hingga menyebabkan umur simpan produk olahan menjadi pendek, meski disimpan dalam kondisi beku,” ungkapnya.

Untuk diketahui, tim Abdimas mendampingi Kelompok Kumis Lele setelah Yudha Andayana bersama beberapa warga mencoba budidaya ikan lele dengan memanfaatkan lahan tidur. Lahan tersebut merupakan sebuah gedung yang sebelumnya digunakan sebagai Balai Kelurahan Panjang Jiwo Surabaya.

Menurut warga, budidaya lele sudah dimulai sejak 2012, dan pada 2015 terbentuk Komunitas Kumis Lele. Pada 2017, kelompok tersebut mulai mengikuti pelatihan dan pembinaan yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya.

Kini, Kelompok Kumis Lele memiliki anggota sebanyak 16 orang. Selain itu, juga memiliki tiga kolam pembibitan, lima kolam pendederan, dan dua kolam pembesaran ikan lele. (red)