Surabaya, (pawartajatim.com) – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur (Jatim) siap mendatangkan pemain dan pelatih pada gelaran Festival Sepak Bola Putri U-10 hingga U-13 dan Coaching Clinic yang akan digelar di Lapangan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada 8 Juni 2023.
Mereka adalah Ian Greener, pelatih Timnas Putri dari Australia Football Federation (AFF), dan Gema Simon, pemain sepak bola wanita berusia 19 tahun asal Armidale, yang tergabung di klub Newcastlet Jets di Melbourne Victory, Ottawa Furry sekaligus pemain Timnas Australia Women’s.
Mengusung thema “Dare to Dream” yang berarti berani untuk bermimpi, kegiatan yang bekerja sama dengan Unesa dan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia ini sekaligus untuk menyambut Women World Cup FIFA 2023 yang akan digelar di Australia dan New Zealand pada 20 Juli hingga 20 Agustus 2023 mendatang.
Sekretaris PSSI Jatim, Dyan Puspito Rini, mengatakan, kegiatan tersebut nantinya akan diikuti 100 peserta usia 10 hingga 13 tahun dari seluruh sepak bola wanita anggota klub PSSI Jatim dan beberapa dari tim SSB yang telah tergabung di Jatim.
Melalui kegiatan ini, kami gencar mempromosikan geliat sepak bola putri. Dan, tentunya akan muncul bibit-bibit baru pesepak bola wanita usia muda yang dipersiapkan untuk beberapa even PSSI Jatim mendatang hingga tahapan nasional.
‘’Seperti, Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga sumbangsih atlet kepada Timnas Garuda Pertiwi Indonesia,” kata Ririn, sapaan akrab Dyan Puspito Rini, Minggu (4/6). Rangkaian kegiatan tersebut, lanjut Ririn, tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan teknis peserta.
Namun, juga menekankan pentingnya kerja sama tim, ketangguhan dan fair play. Hal itu juga yang nantinya menambah nilai-nilai yang menjadi inti dari Women World Cup FIFA 2023.
Selain program dari PSSI Jatim untuk mengembangkan sepak bola usia dini, pengembangan sepak bola wanita saat ini tengah gencar disosialisasikan Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) dan menjadi salah satu acuan untuk membuat kegiatan serupa.
‘’Kami percaya bahwa setiap pemain, tanpa memandang gender, berhak mendapatkan kesempatan, dukungan dan pengakuan yang sama atas dedikasi dan keterampilan mereka,” pungkasnya. (red)