Tim SAR Sisir Perairan Grajagan, Korban Tabrakan Kapal Ikan Belum Ditemukan

Tim SAR melakukan pencairan korban hilang akibat tabrakan kapal ikan di perairan Grajagan, Banyuwangi, Senin (22/5/2023) siang. (foto/ist)
Tim SAR melakukan pencairan korban hilang akibat tabrakan kapal ikan di perairan Grajagan, Banyuwangi, Senin (22/5/2023) siang. (foto/ist)

Banyuwangi (pawartajatim.com)- Pencarian hari kedua korban hilang akibat tabrakan kapal ikan di perairan Grajagan, Banyuwangi, Senin  (22/5/2023) siang, belum membuah hasil. Tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran di perairan dan pantai tak menemukan korban. Pencarian rencananya dilanjutkan kembali, Selasa (23/5/2023) pagi.

Tim SAR gabungan dari SAR Ketapang, Satpolair, Polsek dan TNI AL menyisir sejumlah titik sejak pagi. Menggunakan perahu kareta dibantu perahu nelayan, tim SAR menyusuri sekitar perairan tempat hilangnya korban. Tim juga memperluas pencarian hingga ke tengah. Namun, hingga sore hari, tubuh korban masih misterius. “ Pencarian kita hentikan pada sore hari. Akan dilanjutkan Selasa pagi,” kata Kepala Pos SAR Ketapang, Banyuwangi, Wahyu Setia Budi.

Pencarian korban hilang bernama Ladi (45) ini dimulai sekitar pukl 07.00 WIB. Tim terbagi dalam beberapa regu dan menyisir terpisah. Namun, hingga berjam-jam melakukan penyisiran, korban belum juga ditemukan. Rencananya, pencarian akan terus diperluas.

Sebelumnya, korban asal Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Banyuwangi ini hilang sejak Minggu (20/5/2023) pagi. Peristiwa ini bermula ketika kapal ikan yang ditumpanginya bertabrakan dengan kapal ikan lain. Kedua kapal jenis ijo-ijo ini sedianya sandar ke dermaga usai melaut. Nahas, ketika melintas di peraiwan plawangan Grajagan, ombak besar menerjang. Alhasil, dua kapal dengan 23 anak buah kapal (ABK) ini saling bertabrakan. Saking kerasnya, korban terpental ke laut. Tubuhnya menghilang. Sementara, 22 ABK lainnya berhasil diselamatkan.

Tabrakan terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Kronologisnya, kapal Mekar Jaya yang dinakhodai Ladi (45) asal Desa Kedungringin, Muncar Banyuwangi melaju lebih dulu. Di belakangnya, kapal Brazil yang dinakhodai Pandik asal Desa Grajagan, Banyuwangi ikut melaju kencang. Kedua kapal tak berkutik ketika ombak menghajarnya bertubi-tubi. Perairan lokasi tabrakan ini memang dikenal ganas. Selain ombak besar, lokasi perairan ini juga sempit dan bersinggungan langsung dengan Samudera Indonesia. (udi)