Surabaya, (pawartajatim.com) – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menjadi tempat meet and greet para pemain film Hati Suhita. Kesempatan tersebut dimanfaatkan ratusan mahasiswa dan dosen Unusa untuk melihat secara dekat para pemain, penulis dan sutradara film layar lebar produksi Starvision ini.

Film drama romansa Indonesia adaptasi dari novel best-seller karya Khilma Anis ini dibintangi Omar Daniel, Nadya Arina, Anggika Bolsterli, Ibrahim Risyad, Wafda Saifan, Desy Ratnasari, David Chalik, dan Devina Aureel.

Penulis Skenario Film Hati Suhita, Alim Sudio, mengakui kali pertama ditawarkan mengadaptasi kisah Hati Suhita, ia sempat ragu dengan premis yang ditawarkan Parwez. Sebab, kisah seperti ini dianggap klise dan sudah ada sebelumnya.

Namun, Alim diyakinkan untuk mencoba membaca buku karya Ning khilma Anis terlebih dahulu, sebelum memutuskan. Karena bukunya sangat kaya akan pemahaman kultur pesantren dan Jawa. Hati Suhita adalah hati siapa pun yang menjadi pemimpin, yang merasakan tugasnya hadir di dunia ini.

‘’Bukan hanya untuk berumah tangga dan beranak pinak, namun juga turut berperan membangun negeri ini. Pilihan hidup yang dilematis seringkali terjadi dan bagaimana kita bijak menghadapi, dan memenangkan peperangan itu sendiri,” kata Alim, ditemui usai meet and greet pemain Hati Suhita di Auditorium lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Jumat (12/5).

Penulis Novel Hati Suhita, Khilma Anis, mengakui ia termasuk penulis yang paling beruntung di dunia. Sebab, lahir dan besar di pesantren, serta menulis tentang kehidupan pesantren dan wanita Jawa yang sederhana.

Namun, karya tersebut dialihvisualkan dengan begitu megah oleh Starvision. Starvision dinilai memberikan semua yang terbaik untuk karyanya. Ia dipilihkan seorang sutradara, Mas Archie Hekagery yang dianggap penuh integritas sekaligus selalu mengakomodir keinginannya sebagai penulis.

“Saya tahu, membuat film yang mengangkat karakter perempuan Jawa dengan suasana yang modern dan menyenangkan, tentu tidak mudah. Bagi saya pribadi, selama ini film-film tentang wanita Jawa identik dengan suasana klasik,’’ ujarnya.

Film-film dengan suasana pesantren, identik dengan suasana sakral dan kaku. Tapi, di film Hati Suhita semuanya terasa menyenangkan. Penonton benar-benar dimanjakan oleh gambaran visual dan alunan kisahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Unusa, Prof Kacung Maridjan PhD, mengatakan dipilihnya Unusa sebagai tempat meet and greet film ini, karena Unusa dianggap memiliki kesamaan visi dan misi, khususnya berkaitan dengan pondok pesantren.

Berbagai kegiatan dan program-program yang ditawarkan Unusa, selalu bersinggungan dengan pondok pesantren, baik level nasional, khususnya daerah Jawa Timur/Jatim. Unusa juga fokus pendampingan di pondok pesantren.

‘’Seperti kegiatan Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren), Program Pesantren Bersahaja (Bersih, Sehat dan Harmonis di Jawa Timur), Program Community Based Learning (CBL) bagi Pondok Pesantren, Program Pelatihan Pembuatan Media Sjar Berorientasi Aswaja di Pondok Pesantren, Program One Pesantren One Produk (OPOP) Training Center Unusa, serta KKN Unusa terfokus pada pembangunan di beberapa Pondok Pesantren (Ponpes) di tahun 2021,” terang Prof Kacung.

Menurut Prof Kacung, film Hati Suhita merupakan salah satu karya sastra Khilma Anis yang menarasikan perempuan, dan menggiring pembaca kepada kemegahan pesantren dengan hiruk-pikuk domestifikasi rumah tangga.

Penulis juga berkisah tentang bagaimana relasi pesantren dengan dunia luar yang dipotret secara bagus melalui hadirnya aktivis perempuan, Ratna Rengganis. Novel ini membicarakan kekuatan cinta, relasi laki-laki dengan perempuan dalam kehidupan pesantren modern, juga pesantren dengan transformasi pengembangannya.

‘’Sehingga, dapat dijadikan sebagian visualisasi kondisi di pondok pesantren saat ini,” ujarnya. Film Hati Suhita yang dijadwalkan tayang 25 Mei 2023 ini mengangkat kisah Suhita (diperankan Nadya Arina), Gus Biru (Omar Daniel), dan Rengganis (Anggika Bolsterli), menampilkan kisah perjodohan dalam dunia pesantren dengan segala macam dinamikanya. (red)