Surabaya, (pawartajatim.com) – Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merancang konsep revitalisasi berbasis Smart Eco-Settlement. Mereka adalah Oki Cahya Saputra, Harits Mediptyan Indrastata dan Muhammad Rayhan Ramadhan yang tergabung dalam Tim GAGS.
Konsep rancangan tersebut untuk mewujudkan kota yang sehat dan layak huni bagi masyarakat serta ramah lingkungan, terutama di era pascapandemi Covid-19. Ketua Tim GAGS, Oki Cahya Saputra, mengatakan rancangan konsep revitalisasi tersebut dilakukan di Kampung Nelayan Kedung Cowek, Kelurahan Bulak, Surabaya.
Konsep tersebut merupakan desain tata permukiman yang memperhatikan kualitas lingkungan. Adapun kualitas lingkungan yang dimaksud tersebut mencakup kualitas air, tanah dan udara. “Konsep desain inovasi kami berupa kawasan permukiman yang bernama Gala Tirta Apsara,” jelas Oki.
Kawasan Gala Tirta Apsara, lanjut Oki, memiliki tujuan dalam menata permukiman di Kampung Nelayan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya agar tercipta pola kehidupan yang sehat dan bersih.
“Daerah permukiman yang tertata dan terstruktur menunjukkan daerah yang layak huni bagi masyarakat,” ungkap mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS itu. Konsep dari Kawasan Gala Tirta Apsara tersebut menyediakan bangunan hijau seperti Green Building, Green Halte, Open Space di sekitar permukiman, dan sarana lainnya yang mampu menunjang kegiatan masyarakat setempat.

Selain itu, terdapat rancangan tempat pembuangan sampah (TPS) yang terpadu dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal yang terpusat. Sehingga, air limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan. Termasuk, rancangan Science Techno Park sebagai upaya dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing.
“Terdapat rancangan hunian vertikal sebagai salah satu opsi dalam mengatasi permasalahan kepadatan penduduk di daerah itu. Hunian vertikal tersebut menyediakan berbagai fasilitas dan utilitas yang tersedia serta memadai yang dinamakan Hunikal Apsara,” terangnya.
Kedung Cowek merupakan kawasan pesisir laut. Sehingga, dapat mengoptimalkan pengelolaan energi yang bersumber dari air laut menjadi energi listrik yang didistribusikan sebagai lampu penerangan jalan. “Dengan memanfaatkan air laut untuk pembangkit listrik, dapat menjadikan kawasan yang hemat energi,” tambahnya.
Disisi lain, Rancangan tersebut telah menorehkan prestasi. Yakni, berhasil meraih juara 1 Sayembara Rancang Kota dalam ajang Festival Kota Gadjah Mada 11.0 yang diselenggarakan Departemen Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Maret 2023. (red)