Momen Ramadhan, Penjual Krai Dadakan Menjamur di Banyuwangi

Pedagang krai dadakan menjamur di kota Banyuwangi selama puasa, Sabtu (25/3/2023) siang.
Pedagang krai dadakan menjamur di kota Banyuwangi selama puasa, Sabtu (25/3/2023) siang.

Banyuwangi (pawartajatim.com)– Puasa Ramadhan membawa berkah bagi sejumlah warga di Kabupaten Banyuwangi. Memasuki puasa, pedagang mentimun krai dadakan menjamur di kota ini. Mereka membuat lapak di pinggir jalan raya. Salah satunya di Jalan Raya Jember, Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.

Pedagang dadakan ini menjadi fenomena rutin tahunan. Begitu puasa tiba,  lapak-lapak darurat dibuat. Kebanyakan, penjualnya kaum ibu-ibu lansia. Dagangannya, mentimun krai yang hanya muncul setiap bulan puasa. Jenis buah ini laris manis sebagai bahan es buah untuk berbuka puasa. “ Saya setiap tahun membuka lapak selama puasa. Lumayan, untuk membantu ekonomi keluaga,” kata Asiyah (63), salah satu pedagang buah krai, Sabtu (25/3/2023) siang.

Lapak dadakan ini mulai dibuka menjelang tengah hari. Mereka akan berjualan hingga buka puasa tiba. Ada juga yang berjualan hingga mendekati tarawih. Lokasi lapak yang dilalui jalur nasional memudahkan pedagang mendapatkan pembeli. Para pengguna jalan yang kebetulan melintas akan berhenti. Berburu mentimun krai yang masih segar. Seluruh buah yang dijual diambil dari petani lokal. Sehingga, benar-benar masih baru dari sawah. “ Sudah ada petani yang mengirimi. Kami hanya menjualkan,” jelasnya.

Sayangnya, puasa tahun ini, hasil panen buah krai merosot tajam. Hujan yang tak kunjung berhenti membuat tanaman krai petani banyak yang rusak. Imbasnya, hasil panen sedikit. Meski begitu, harga buah krai tak dinaikkan. Rata-rata, dibandrol Rp5000 per biji. Harga ini tak juah beda seperti puasa tahun lalu.

Dalam sehari, para pedagang krai ini bisa meraup omzet hingga Rp 300.000. Bahkan lebih, tergantung cuaca. Jika cuaca panas, penjualan langsung meroket. “ Alhamdulilah, puasa kali ini hujannya mulai mereda,” ujar Asiyah.

Selain buah krai, pedagang juga menawarkan buah labu. Buah ini menjadi bahan jenang atau kolak untuk menu berbuka puasa. Daging labu yang empuk sangat diminati warga untuk berbuka. Apalagi, rasanya gurih manis. (udi)